MEDAN -National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara mengutus 20 atletnya bersaing berebut juara di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) NPC Indonesia 2019, yang dimulai 23-28 Oktober, di Surakarta, Jawa Tengah.
Pelepasan kontingen secara resmi berlangsung di Kantor NPC Sumut, Jalan GM Panggabean, Selasa (22/10/2019) sore. Para atlet andalan Sumut resmi dilepas oleh Gubernur Sumut yang diwakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut, Baharuddin Siagian.
Dalam wejangannya Baharuddin berharap para atlet difabel bisa meraih prestasi terbaik di kejurnas. Melihat prestasi yang diukir atlet disabilitas di event – event sebelumnya cukup luar biasa, Gubsu berharap bisa tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
“Saya berharap bessr pada kejurnas kali ini kontingen NPC Sumut bisa menjadi yang terbaik diantara provinsi lain. Tunjukkan kemampuan maksimal selama latihan di daerah, dan tetap junjung sportivitas,” ujarnya.
Saat ini pemerintah terus fokus pada persiapan tuan rumah PON 2024 bersama Aceh. Otomatis, Sumut juga bakal menjadi tuan rumah Peparnas 2024. Maka, Gubsu berharap kepada seluruh atlet, pelatih, dan pengurus bisa terus menjaring talenta – talenta atlet potensial, yang bisa menjadi andalan Sumut di Peparnas 2024.
“Bagaimana kita bisa mengabdi dan berprestasi untuk membanggakan daerah kita dan keluarga kita. Coba kalian bayangkan kalau kalian nanti berprestasi di Asean Paragames, Asian Games, maka akan sejalan dengan hadiah yang diperoleh hingga miliaran rupiah. Maka tolong diikuti dengan baik dan sungguh-sungguh, jangan main-main,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil ketua Bidang Peningkatan Prestasi NPC Sumut, Mazrinal Nasution didampingi Wakil ketua bidang organisasi Erwin Yoesoef Nasution, dan wakil sekretaris Suliadi mengatakan dari 20 orang yang diutus memperkuat Sumut di kejurnas, 13 merupakan atlet pelatnas dan 7 atlet non pelatnas.
Dia berharap para atlet bisa memberikan prestasi terbaik bagi Sumut di kejurnas demi membawa nama harum Sumut.
“Kita berharap kepada para atlet bisa neraih prestasi. Kita tahu persis pak Gubsu memang concern terhadap prestasi olahraga Sumut khususnya atlet disabilitas. Prestasi atlet disabilitas memback up prestasi atlet keseluruhan Sumut,” ujarnya.
Mazrinal yang juga ketua kontingen Sumut mengatakan, kejurnas tahun ini merupakan ajang evaluasi dari program pembinaan para atlet NPC. Kejurnas yang juga diikuti atlet NPC dari 34 provinsi se Indonesia ini juga sekaligus ujian bagi para atlet sebelum berlaga pada Pekan Paralimpik Nasional.
“Kita tahu bahwa kejurnas ini ajang evaluasi pembinaan atlet di seluruh provinsi di Indonesia. Kita bersaing dengan 33 provinsi. Kita tidak pasang target posisi karena tujuan kejurnas kali ini sebagai ajang evaluasi atlet dari hasil latihan selama ini,” ucapnya.
Meski begitu, Mazrinal menilai atlet Sumut yang banyak diperkuat atlet pelatnas akan mampu bersaing ketat dengan provinsi lain. Seperti Putri Aulia, Nur Fery kini fokus untuk persiapan Paralimpiade 2020 Tokyo.
“Kita juga berharap mereka bisa meneruskan prestasinya di Paralimpiade. Kita juga harapkan atlet pemula yang non pelatnas bisa menunjukkan kualitasnya dengan atlet yang ada di pelatnas,” tambahnya.
Lebih lanjut kata Mazrinal, Kejurnas tahun ini bertujuan untuk memberikan dorongan motivasi kegiatan pembinaan prestasi olahraga paralimpik yang dilaksanakan NPC Indonesia. Termasuk sebagai ajang unjuk prestasi dan evaluasi pelaksanaan pembinaan prestasi olahraga NPCI Provinsi Se – Indonesia. Kejurnas ini juga diharapkan untuk mendapatkan atlet paralimpik potensial yang selanjutnya dapat dibina dan dipersiapkan menghadapi berbagai event di tingkat internasional.
Kejurnas NPC tahun 2019 mempertandingkan enam cabang olahraga dan diikuti oleh seluruh Pengprov NPC di Indonesia. Adapun keenam cabor yakni angkat berat, atletik, boccia, renang, tenis meja, dan basket kursi roda.
Rencananya rombongan Sumut akan berangkat menuju Surakarta, pada Rabu (23/10/2019) siang melalui bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.
Adapun ke 20 atlet yakni Alan Sastra Ginting, Putri Aulia, Nur Fery Pradana, Eko Saputra, Riadi Saputra, Muhammar Habibila, Siti Nuraisyah Asikin, Reza Pramana Perangin – Angin, Ahmad Fauzi Angkat, dan Rezza Surya Amri (atletik). Kemudian Nurtani Purba, Anto Boy, Tambi Sibarani, Wagito, Sri Ramadani (angkat berat). Dean Pinta Uli, Candra Susanto (renang), Bahder Johan Harahap, Sofyan, dan Susilawati (tenis meja).
Pelatih: Hardodi Sihombing, M Arif Gunawan Siregar (atletik), Safrudin Sinaga (angkat berat), Ahmad Syaharuddin (renang).