MEDAN – Pengurus Provinsi Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sumatera Utara 2018 – 2022, menggelar konsolidasi pasca dikeluarkannya surat keputusan PB FAJI tentang kepengurusan organisasi olahraga arus deras itu, Minggu (4/11/2018).
Rapat konsolidasi ini dipimpin Ketua Umum Pengprov FAJI Sumut, Soekirman. Hadir pula Ketua Harian Pengprov FAJI Sumut, Joni Walker Manik, Sekretaris Pengprov FAJI Sumut, Elwin Rezapahlepi, Bendahara Pengprov FAJI Sumut, Bulan Simanungkalit dan jajaran pengurus lainnya.
“Pertemuan ini awal kita bersilaturahim. Ada wajah baru dan wajah lama dalam kepengurusan. Saya harapkan bisa mengembangkan organisasi dan juga arung jeram di Sumatera Utara,” kata Soekirman.
Selain persiapan rencana pelantikan Pengprov FAJI Sumut 2018 – 2022 yang akan digelar dalam waktu dekat, pertemuan juga membahas sejumlah isu strategis terkait keberadaan FAJI di Sumatera Utara. Di antaranya, target medali di PON 2020 di Provinsi Papua.
“Mulai 2020, cabang olahraga Arung Jeram mulai dipertandingkan. Ada delapan medali emas yang akan diperebutkan. FAJI Sumut harus menyiapkan atlet terbaik untuk merebut medali emas itu,” kata Joni Walker Manik.
Soekirman menegaskan sejumlah hal terkait eksistensi FAJI Sumut. Pertama soal keberadaan titik arung jeram, yang semakin ke sini terus berkurang karena adanya eksploitasi daerah aliran sungai dan hutan.
“FAJI Sumut harus turut menyelamatkan kondisi ini. Bangun komunikasi dengan berbagai pihak. Selain itu, agenda kompetisi atau turnamen juga harus dimaksimalkan, karena kita akan datang ke PON 2020 di Papua,” pungkasnya.