PSSI diduga masih menunggak Rp 1,5 miliar pembagian hak siar turnamen internasional bertajuk Aceh World Solidarity Tsunami Cup 2017 yang pernah diikuti Timnas Indonesia U-23.
Ketua Panitia Pelaksana Tsunami Cup 2017, Sa’dan Abidin menyebut PSSI baru membayar Rp500 juta dari total pembagian hak yang disepakati sebesar Rp2 miliar.
“Iya benar. Kami hampir satu tahun menunggu realisasi pelunasan hak siar yang dijanjikan PSSI,” terang Sa’dan, Selasa (6/11/2018).
Pihak panitia mengaku kecewa karena tak ada tanggapan sama sekali dari PSSI. Padahal, Sa’dan mengatakan pihaknya sudah dua kali menyurati PSSI.
Surat pertama dilayangkan panitia pada 8 Juni 2018 ke PSSI melalui Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, namun tak mendapatkan respons. Panitia Tsunami Cup kemudian kembali mengirim surat kedua pada 18 Oktober 2018 dan kembali tak berbalas.
“Terkait dengan surat yang kami terima dari PSSI dengan nomor : 3833/UDN/2312/XII-2017 tertanggal 20 Desember 2017 perihal : Surat Pemberitahuan Pembagian Hak Siar untuk Turnamen Tsunami Cup 2017 yang ditandatangani oleh Ibu Ratu Tisha selaku Sekretaris Jenderal PSSI.”
“Bahwa sampai saat ini PSSI baru melakukan pembayaran sebesar Rp500 juta dari total kewajibannya sebesar Rp2 milyar, dan masih menyisakan hutang pembayaran Hak Siar tersebut sebesar Rp 1,5 Milyar yang belum kami terima hingga saat ini,” demikian isi surat kedua tersebut per tanggal 17 Oktober 2018.
Saat mencoba menghubungi PSSI dalam hal ini Sekjen PSSI Ratu Tisha untuk mengonfirmasi berita tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada respons dari Tisha.
Tsunami Cup 2017 merupakan turnamen internasional yang mengundang sejumlah negara sebagai bagian dari uji coba Timnas Indonesia U-23 araha Luis Milla saat itu. Garuda Muda sendiri gagal juara di ajang tersebut.