MEDAN – BISA berprestasi di kancah nasional adalah mimpi setiap atlet. Terlebih di ajang bergensi empat tahunan Pekan Olahraga Nasional (PON).
Begitulah yang diinginkan pegulat Sumatera Utara dalam menatap even Pra PON tahun 2019 dan PON Papua tahun 2020. Bagi pegulat Sumut tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa usaha dan kerja keras.
“Atlet yang ingin menorehkan prestasi harus memiliki tekad dan keinginan kuat untuk berhasil. Sehebat apapun seorang pelatih, jika tidak diimbangi dengan tekad ingin maju dari atlet, tidak akan pernah menjamin sebuah gelar juara”, kata manajer tim gulat Sumut Boydo Panjaitan menanggapi hasil dicapai daerah ini pada Kejurnas gulat -23 di Grobogan – Purwodadi, Jawa Tengah, 6-9 Desember 2018.
Diajang itu, pegulat Sumut meraih satu perak, dua perunggu. Medali perak atas nama Veronika kelas 53 kg gaya putri dan Perunggu oleh Faisal Lase kelas 50 kg bebas putra dan Dewi Sartika Nasution kelas 48 kg gaya bebas putri.
“Bukan hal yang sederhana mental juara itu dimiliki seorang atlet, selain kemampuan teknik atau skill yang mumpuni. Secara psikologis seorang atlet harus memiliki kejujuran, kesabaran, dan ketenangan”,kata Boydo, kemarin (15/12/2018).
Ia pun mengimbau agar seluruh atlet yang dipersiapkan ke pra PON nanti untuk senantiasa berlatih dengan penuh keyakinan. Menurutnya, masa latihan yang cukup lama sedikit banyak akan membuat para atlet merasakan kejenuhan. Namun menurutnya, tekad dan keyakinan yang sejak awal ditanamkan akan memberikan hasil maksimal kalau dijaga dengan baik.
“Orang yang berhasil adalah mereka yang punya tekad baja. Karena keyakinan adalah setengah dari keberhasilan. Tapi kalau dari awal sudah merasa akan kalah dan takut menghadapi lawan yang lebih kuat, lebih baik tak bertanding. Malu-maluin saja”,candanya.
Pria yang juga selaku Bendahara Pengprov PGSI Sumut memuji perjuangan pegulat Sumut di Kejurnas yang tanpa lelah dan tanpa berkurang semangat. Dia bersama Ketua Pengcab PGSI Medan Mangasi Simangunsong dan Sekretaris Umum PGSI Sumut Ahmad Rifai terus mendampingi pegulat Sumut yang bertanding.
“Para pegulat terlambat tiba di Grobogan. Tapi mereka tak lelah, mereka berjuang mengejar prestasi. Saya apresiasi perjuangan mereka “,ujarnya.
“Saya mengajak para atlet tetap semangat dan menunjukkan Sumut bisa memperoleh medali emas di Pra PON tahun 2019”,ujarnya.
Di Kejurnas Sumut menurunkan 11 pegulat yakni Faizal dari Tanah Karo (50 Kg), Ilham dari Medan (57 Kg), Epraim dari Karo (65 Kg) dan Aldo dari Medan (74 Kg). Untuk gaya Greco putra yaitu Kevin dari Samosir (54 Kg), Andre dari Medan (60 Kg), Pebrianto dari Deliserdang (67 kg).
Sementara, yang akan mengikuti gaya bebas putri antara lain Dewi (48 Kg) dan Belinda (57 Kg) asal Medan, serta Veronika (53 Kg) dari Karo dan Okto kelas 77 kg gaya bebas putra (Deliserdang). Tim Sumut ditangani pelatih Ronal Siagian dan Bobby Barus.
Kejurnas kali ini, melibatkan pegulat tangguh. Bahkan, beberapa pegulat yang turun merupakan peraih medali PON Jabar 2016. Seperti lawan Veronika difinal merupakan peraih medali emas PON Jabar.
“Kita akan evaluasi hasil ini. Saya optimis bisa mengatasi kekurangan yang dialami pegulat Sumut”,katanya.(malaon)