Gunungsitoli – Gempa yang terjadi di wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) pukul 20.25 WIB terasa hingga Kepulauan Nias, Sumatera Utara, Senin.
Getaran gempa sempat membuat panik warga di Lima Kabuoaten/Kota yang ada di Kepulauan Nias, tetapi hingga saat ini belum ada informasi terjadi kerusakan.
Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Gunungsitoli Djati Kuncoro diperoleh informasi jika gempa yang berkekuatan 5,5 SR itu tidak berpotensi tsunami.
Gempa yang terjadi, Senin sekitar pukul 20.26 WIB di wilayah Kabupaten Aceh Singkil adalah gempa bumi tektonik.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=5,5 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,3,” jelasnya.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,96 LU dan 97,82 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 34 km arah selatan Kota Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Propinsi Aceh pada kedalaman 52 km.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, menurut dia gempa bumi yang terjadi termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal.
Gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.
Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik (Thrust Fault),” ungkapnya.
Ia juga memberitahu jika hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi dan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 20.43 WIB dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Tetapi masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.