Banda Aceh- Yayasan Aceh Documentary tahun ini kembali memberikan beasiswa untuk produksi film dokumeter secara cuma-cuma, melalui Aceh Documentary Competition (ADC) 2019. ADC merupakan program edukasi, produksi dan kompetisi film dokumenter untuk kalangan muda-mudi Aceh.
Memasuki tahun ke-7 terselenggaranya Aceh Documentary Competition, Yayasan Aceh Documentary kembali mencari ide-ide menarik dari muda-mudi Aceh untuk disampaikan melalui media film dokumenter.
Tahun ini ADC mengangkat “Geunulam” sebagai tema. Bagi sebagian masyarakat kata Geunulam cukup terasa asing terdengar. Geunulam secara arti adalah beban yang menjadi tanggung jawab di masa depan. Tema ini berkaitan dengan seluruh fenomena sosial, pendidikan, budaya, lingkungan dan lainnya yang terjadi hari ini di Aceh.
Nasharul selaku manager program ADC mengatakan Ideal atau tidaknya kondisi yang tampak dari semua lini kehidupan masyarakat hari ini butuh pandangan khusus dari anak muda untuk melihat itu semua dan dibungkus dalam sebuah bingkai film, sehingga peran pemuda saat ini sangat penting sebagai pembawa pesan di masa depan bagi generasi penerus Aceh,
“Syarat dan pendaftaran dapat dilihat pada web Aceh Documentary, kami sangat menantikan ide-ide segar dari masyarakat Aceh sehingga kita dapa melihat Aceh dari berbagai sisi,” ujar Nasharul di kantor Yayasan Aceh Documentary, (8/14/19).
Adapun persyaratannya, Warga Aceh (dibuktikan dengan KTP) berusia 19 – 35 tahun, Belum pernah menjuarai kompetisi film dokumenter tingkat nasional dan atau internasional, Belum pernah menjadi Finalis Aceh Documentary Competition, Bukan tenaga profesional di lembaga Broadcasting,
Mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap yang berisi semua keterangan mengenai data diri, proposal film yang diajukan dan data riset, serta foto copy KTP yang dikirimkan kepada panitia. (rilis)