Medan – Pemain Persija Jakarta kecewa dengan Panitia Pertandingan PSMS Medan. Selesai pertandingan melawan tim tuan rumah PSMS, mereka tidak mendapatkan pelayanan dengan baik.
Imbasnya mereka melayangkan protes terhadap PSMS yang tidak serius memberikan fasilitas terhadap pemain di ruang ganti. Ya, setelah laga, para pemain tidak bisa mandi akibat air leading dalam ruang ganti pemain tidak hidup.
Pemain pun harus mandi dengan air seadanya menggunakan air mineral. Hal itu sangat disayangkan Media Officer yang menurutnya PSMS tidak profesional.
“Kami dari Persija mengaku kecewa terhadap jamuan yang dilakukan PSMS. Ketika selesai pertandingan, pemain kami yang ingin bergegas berganti pakaian harus terkendala dengan air di dalam ruang ganti pemain. Mereka tidak bisa mandi karena airnya mati. Jadi pemain harus mandi pakai aqua,” ucap Media Officer Persija, Eko Yudhoyono di hadapan media.
Menurutnya PSMS bersikap profesional mengingat saat ini merupakan kompetisi Liga 1. “Ini hal yang memalukan dalam Liga 1. Seharusnya kami tidak mendapatkan pelayanan seperti ini. Kami merasa kecewa,” tambahnya.
Sementara Media Officer PSMS, Bobi Septian mengucapkan permohonan maaf terhadap tim Persija yang tidak bisa menggunakan air usai pertandingan. Menurutnya ada terjadi kendala teknis yang membuat air pada ruang ganti pemain mati.
“Kami mohon maaf karena ini bukan hal yang disengaja. Air pipa khusus buat kamar ganti Persija itu pecah. Jadi tidak ngalir. Sebelum pertandingan air hidup, cuma karena kondisi yang padat jadi pipanya pecah,” ucapnya.