Akun Panti Asuhan Medan Dihapus Oleh Tiktok Diduga Telah Melakukan Eksploitasi Anak
Medanaktual – TikTok telah menghapus akun yang terhubung dengan Panti Asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya di Medan, Sumatera Utara. Pengelola panti tersebut telah ditemukan mengeksploitasi anak-anak yang tinggal di sana dengan tujuan mendapatkan donasi saat mereka melakukan siaran langsung di TikTok.
Juru bicara TikTok mengonfirmasi tindakan penghapusan akun ini dalam sebuah pernyataan tertulis kepada Kompas.com pada hari Senin (25/9/2023). Dalam pernyataannya, TikTok menekankan bahwa platform mereka tidak mengizinkan konten yang mengeksploitasi individu. TikTok berkomitmen untuk menghapus konten yang melanggar kebijakan ini, membatasi akses siaran langsung bagi akun yang melanggar aturan, dan melakukan penghapusan permanen terhadap akun yang berulang kali melanggar kebijakan mereka.
Sebelumnya, kasus eksploitasi ini terungkap saat pengelola Panti Asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya, seorang individu bernama Zamaneuili, melakukan siaran langsung di TikTok yang dibanjiri komentar dari netizen pada hari Minggu (18/9/2023). Pada saat itu, Zamaneuli tampak memberikan makanan kepada seorang bayi berusia empat bulan, meskipun bayi tersebut terus menangis. Dinas Sosial Kota Medan kemudian melakukan penggerebekan dan membawa Zamaneuili ke kantor polisi.
Zamaneuli mengakui bahwa panti asuhan tersebut beroperasi tanpa izin resmi. Ia kemudian dijadikan tersangka dalam kasus eksploitasi anak oleh Polrestabes Medan dan dijerat dengan Pasal 88 juncto Pasal 76i UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman penjara maksimal selama 20 tahun.
Polisi juga mengungkap bahwa Zamaneuli menjual kesedihan anak-anak panti asuhan tersebut untuk kepentingan pribadi melalui media sosial. Ia berhasil mengumpulkan dana antara Rp 20 juta hingga Rp 50 juta setiap bulannya dari donasi netizen. Sebagian dari dana yang diperoleh dari siaran langsung TikTok digunakan untuk membeli aset berupa tanah oleh pelaku. Terdapat total 26 anak yang tinggal di panti asuhan tersebut.