Babi Mati Di Sumut Akibat Cholera Sudah 48.000 Ekor dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta masukan dari seluruh pihak terkait penanganan masalah ini.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mencatat sudah 48.000 ekor babi mati di Sumatera Utara dikarenakan virus hog cholera dan African Swine Fever (ASF) yang melanda provinsi ini sejak beberapa bulan kemarin.
Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi saat rapat dengar pendapat dengan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Terkait kasus babi mati di Sumut yang digelar di Kantor DPRD Sumut, Kamis (14/2/2020).
Menurut Edy, pihaknya mengaku belum menemukan dan memberikan solusi terkait kematian massal hewan ternak babi tersebut.
Namun, menurut Edy, Pemprov Sumut sudah melakukan beberapa langkah langkah terkait penanganan babi tersebut.
“Kita sudah bentuk tim untuk membantu masyarakat untuk menanam babi tersebut jika mati,” ujarnya.
Rapat dengar pendapat ini dihadiri oleh Ketua DPRD Sumatera Utara Baskami Ginting, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) Irjen Pol Martuani Sormin dan Kepala Kejati Sumut Amirianto.
Dalam rapat tersebut, Edy Rahmayadi meminta masukan dari seluruh pihak untuk penanganan masalah kematian babi.
“Mari saudara-saudaraku berikan masukan kepada kami untuk menangani permasalahan kematian babi di Sumatera Utara ini,” ujarnya.