Cilacap, 19/10 – Personel Basarnas Pos SAR Cilacap mengevakuasi dua korban pesawat jatuh di Cilacap, tepatnya di persawahan Desa Tritih Lor, Jawa Tengah.
“Kami sebatas evakuasi korban. Oleh karena korbannya selamat, selanjutnya kami hanya koordinasi dengan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), operator, ataupun bandara,” kata Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Rabu.
Menurut dia, KNKT merupakan pihak yang berwenang untuk menganalisis penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
Kendati demikian, dia mengatakan berdasarkan informasi dari “Air Navigation” Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, kecelakaan yang dialami pesawat latih jenis Piper Warrior tipe PA-28 nokot PK-PBH milik Perkasa Flight School karena adanya kendala mesin setelah lepas landas selama dua menit.
“Berdasarkan laporan, pesawat itu mengalami mati mesin dan sempat diupayakan ‘engine’ tapi mati lagi hingga akhirnya jatuh,” katanya.
Saat ditemui di lokasi kejadian, Kepala Bandara Tunggul Wulung Faizal M. belum bersedia memberikan pernyataan terkait kecelakaan tersebut.
“Nanti ya, saya belum menerima laporan mengenai kronologi kejadiannya. Kami mau pertemuan internal dulu,” katanya yang baru tiba kembali di Cilacap.
Ia mengaku jika sebenarnya akan berangkat ke Medan namun karena ada kejadian tersebut, kembali lagi ke Cilacap sehingga belum menerima laporan lebih lanjut mengenai kecelakaan pesawat latih itu.
Seperti diwartakan, sebuah pesawat latih milik Perkasa Flight School jatuh di area persawahan Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, atau di sebelah timur Bandara Tunggul Wulung, Rabu (19/10), pukul 08.30 WIB.
Pesawat latih itu diawaki instruktur/pilot Capt. Victor Chachon dan siswa bernama Rahin Chandra Sura.
Kendati hanya mengalami luka ringan, dua awak pesawat itu dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap untuk menjalani perawatan lebih lanjut. (ant)