KAPOLDA Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara memastikan pihaknya mencari bukti tambahan terkait dugaan ujaran kebencian Habib Bahar Smith, yang mengatakan Joko Widodo sebagai banci. Polisi menggeledah lokasi dakwah Habib Bahar Smith saat dugaan hate speech itu dilakukan.
“Setahu saya bukan menggeledah rumah, menggeledah di tempat dia ceramah. Mencari bukti-bukti apa yang masih ada,” kata Zulkarnain, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (3/12/2018).
Diketahui, ceramah Habib Bahar yang menyebut Jokowi Banci itu dilakukan saat memberikan ceramah pada acara penutupan Maulid Arba’in di Gedung Ba’alawi, Palembang, Sumatera Selatan, 8 Januari 2017. Acara Maulid dihadiri kurang lebih 1.000 orang.
Penggeledahan melengkapi sejumlah progres kepolisian yang dalam waktu bersamaan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi kasus tersebut. “Beberapa saksi dari masyarakat dan polisi yang melakukan pengamanan di lokasi sudah diperiksa,” ujar Zulkarnain, Senin (3/12/2018).
Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Komisaris Besar Syahar Diantono mengatakan 11 orang saksi yang diperiksa ialah orang-orang yang diyakini menyaksikan ceramah Habib Bahar, termasuk pelapor.
Sedangkan ahli yang telah dimintai keterangan oleh penyidik ialah terkait bahasa, ujaran kebencian, pidana, dan laboratorium forensik.
“Sebanyak 11 orang telah diperiksa oleh penyidik Bareskrim dan Polda Sumatera Selatan, serta empat saksi ahli,” kata Syahar kepada wartawan di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Senin (3/12/2018).
Sementara itu, Habib Bahar Smith sendiri tidak memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi yang telah dijadwalkan Senin (3/12). “Saya konfirmasi ke Bareskrim, enggak jadi hari ini,” kata Syahar.
Lebih dari itu, dia mengaku belum mengetahui alasan Habib Bahar tidak memenuhi panggilan pemeriksaan hari ini. Syahar mengaku akan mengecek informasi seputar hal tersebut ke penyidik Dittipidum Bareskrim lebih dahulu.