TANJUNGBALAI – Demo yang dilakukan beberapa gabungan aktivis pada malam pergantian Tahun dilokasi hiburan malam,tepatnya didepan hotel Tresya km 7 Sijambi Kota Tanjungbalai pada hari Selasa (31/12) sekitar pukul 22.30 malam dinilai berat sebelah.
Pengusaha hotel Tresya Toga Sitorus kepada wartawan Kamis (2/1) mengatakan,selaku pengusaha hotel dia tidak ada menerima surat pemberitahuan dari pihak manapun bahwa ada sekolompok masa yang akan melakukan demo di hotel Tresya.
“Yang saya ketahui pada hari Selasa malam (31/12) yang bertepatan malam pergantian Tahun itu akan dilaksanakan zikir Akbar. Tetapi koq malah melakukan orasi dengan penuh kemarahan didepan hotel Tresya.
Saya menduga orasi yang dilakukan gabungan aktivis tersebut pada tengah malam itu tidak ada mengantongi izin resmi ,”ujar Toga.
Dikatakan Toga Sitorus gabungan aktivis setelah melakukan orasi di depan hotel Tresya selama 2 jam,akan tetapi didepan hotel Suranta Permai gabungan masa aktivis tersebut melakukan orasi hanya sekitar 5 menit. Setelah itu masa kembali bergerak kedepan hotel Tresya,dan kembali melakukan orasi selama 20 menit.
“Saya merasa aksi demo yang dilakukan ini terlihat berat sebelah terhadap hotel Tresya. Sementara itu dari hasil penelusuran anggota saya pada malam itu pada lokasi hiburan malam salah satu hotel yang berlokasi km 7 Sijambi juga,seluruh lampu sengaja dimatikan,seolah olah lokasi tersebut lagi tutup,”pungkas Toga.(Surya)