Dosen FAI UMSU Jadi Pembicara dalam International Islamic Colloquium di Malaysia
Selangor, Malaysia – Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FAI UMSU) kembali memperlihatkan eksistensinya di dunia akademik internasional dengan berpartisipasi sebagai pembicara dalam International Islamic Colloquium: Nusantara Scientific Studies yang diselenggarakan di Universitas Islam Selangor (UIS), Malaysia, pada Jumat, 31 Januari 2025.
Kolokium ini mengundang akademisi dari tiga negara, yakni Malaysia, Indonesia, dan Filipina, dan menjadi ajang diskusi ilmiah yang sangat penting mengenai perkembangan Islam dan ilmu pengetahuan di kawasan Nusantara. Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Peradaban dan Pengajian Islam (FPPI) UIS Malaysia, yang diwakili oleh Timbalan Dekan I, Dr. Nor Hafizah Binti Hariadi.
Dalam sambutannya, Dr. Nor Hafizah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pembicara yang telah berkontribusi dalam kolokium ini.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman yang lebih dalam mengenai ajaran Islam untuk menjaga keutuhan keyakinan umat Islam, sekaligus mengingatkan pentingnya peran agama dalam menghadapi tantangan global, seperti pengaruh negatif yang dapat mengarah pada perilaku menyimpang, termasuk LGBT.
Dr. Nor Hafizah juga menyampaikan terima kasih kepada FAI UMSU atas kerja sama yang terjalin dengan baik sehingga acara ini dapat terlaksana dengan lancar.

Dalam kolokium ini, FAI UMSU mengirimkan tiga akademisi sebagai pembicara, yaitu Assoc. Prof. Dr. Zailani, MA, Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, MA, dan Dr. Robie Fanreza, M.Pd. Mereka turut membahas berbagai isu penting yang berhubungan dengan peran ilmu pengetahuan Islam dalam perkembangan peradaban di Nusantara.
Selain pembicara dari Indonesia, kolokium ini juga menghadirkan para akademisi terkemuka dari Universitas Islam Selangor, seperti Dr. Mustafa Kamal, MA, dan Dr. MD Noor Hussin, serta dari Filipina, Dr. Mhd. Yusuf Marlon Abdullah, yang turut berbagi wawasan mengenai isu-isu perkembangan Islam di masing-masing negara.
Diskusi dalam kolokium ini mengangkat berbagai topik menarik, antara lain agama dan peradaban Islam di Nusantara, perkembangan ilmu falak di kawasan ini, serta peran ilmu tasawuf dalam sejarah peradaban Islam di Nusantara.

Selain itu, acara ini juga membahas studi tentang tokoh Islam Muhammad bin Yusuf Sanusi yang memiliki pengaruh besar di Malaysia, serta perkembangan Islam di Filipina yang menjadi topik penting dalam konteks sejarah Islam di Asia Tenggara.
Tak kalah menarik, kolokium ini juga membahas peran bahasa Arab dalam pengajaran agama Islam dan pengajian keagamaan di Nusantara yang menjadi salah satu landasan penting dalam dunia pendidikan Islam di kawasan ini.
Dengan adanya kolokium ini, diharapkan dapat tercipta pemahaman yang lebih mendalam mengenai sejarah dan perkembangan Islam di kawasan Nusantara, serta mendorong peningkatan kerja sama antara lembaga pendidikan tinggi di Asia Tenggara.
Kolokium ini juga menjadi bukti nyata pentingnya sinergi antara akademisi di berbagai negara untuk terus memperkuat studi-studi Islam yang relevan dengan tantangan zaman. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi platform untuk saling berbagi pengetahuan, memperkuat ikatan antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina, serta mendorong kolaborasi lebih lanjut dalam mengembangkan ilmu pengetahuan Islam di kawasan Asia Tenggara.