Medan|Harian88 – DPRD Sumatera Utara mengecam dan kecewa dengan sikap Poldasu yang memberikan izin helikopter milik negara dipakai untuk pesta pasangan pengantin. Untuk itu dewan meminta Kapolri Tito Carnavian menindak anggotanya jika bersalah dan membeberkan siapa dalang atau pihak nekat ngotot untuk memakai helikopter tereebut.
“Poldasu seharusnya benar-benar menjalankan tupoksinya mengamankan negara ini serta menjaga ketertiban di masyarakat. Bukan malah memberikan fasilitasnya untuk kepentingan pribadi apalagi untuk pesta perkawinan. Sebab hal ini bisa saja diartikan publik bahwa fasilitas negara atau keamanan bisa digunakan siapa saja untuk kepentingan pribadi asalkan memiliki banyak uang,” kata Ketua Komisi A DPRDSU HM Nezar Djoeli menjawab wartawan melalui telepon selularnya di Medan, kemarin.
Nezar menegaskan pemberian alutista atau fasilitas keamanan negara untuk kepentingan negara merupakan bentuk pelanggara yang nyata dan berbahaya bagi keamanan negara. “Presiden Joko Widodo saja saat pesta perkawinan anaknya di Medan, samasekali tidak ada menggunakan alutista atau fasilitas keamanan negara, jadi mengapa kepolisian daerah di Sumut malah nekat memberikan fasilitas dimilikinya untuk kepentingan pribadi apalagi pesta perkawinan,” kata politisi Partai NasDem ini.
“Hari ini citra kepolisian sudah mulai sangat bagus, maka jangan lagi ada pihak dari internal polri sendiri yang justeru mencederai nama baik polri di masyarakat dengan adanya persoalan helikopter ini. Untuk itu kita minta Kapolri segera bertindak tegas terhadap siapa saja anggotanya yang bersalah,” katanya.
Sebelumnya diketahui helikopter Polda Sumut yang digunakan oleh sepasang kekasih dalam resepsi pernikahan di Pematangsiantar, sebagaimana beredar di media sosial. Sebab helikopter yang seharusnya digunakan untuk mendukung kinerja kepolisian malah digunakan untuk kepentingan pribadi.
Dalam tayangan video sudah sangat jelas penganten tersebut berada di dalam helikopter yang disebut-sebut terbang dari Tapsel menuju Pematangsiantar. Informasi juga menyebutkan penggunaan helikopter tersebut ada kaitannya dengan Ketua Fraksi PDIP DPRD Tapsel, Andi Jaka Sipahutar yang merupakan keluarga dekat mempelai perempuan.
Penggunaan helikopter untuk pasangan pengantin tersebut hingga kini terus menuaj kritik dan protes dari kalangan masyarajat. Salahsatunya menuai aksi massa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Kota Medan, yang meminta Kapoldasu dicopot dari jabatannya karena dinilai tidak becus menjalankan tugasnya. (jamlun88)