Medan, medanaktual.com – Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FK UMSU) melaksanakan Pengabdian Masyarakat dengan tema “Upaya Menciptakan ‘Remaja Sehat Bebas Anemia’ dari Perspektif Nutrisi” kepada remaja putri (rematri) di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Kota Medan Sabtu (19/6).
Kegiatan ini selaras dengan slogan Hari Gizi Nasional ke-61 tahun 2021 (Remaja Sehat, Bebas Anemia), merupakan pelaksanaan hibah Program Kemitraan Pengembangan Muhammadiyah (PKPM) yang didanai oleh UMSU sebagai bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi.
Kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan dan dilaksanakan dalam rentang 12 minggu terhitung dari bulan Juni sampai September 2021. Beberapa kegiatan yang diangkat dalam kegiatan ini adalah pemeriksaan status gizi remaja putri, pemeriksaan hemoglobin sebagai indikator anemia pada rematri, edukasi mengenai Anemia pada Remaja dan Peran Nutrisi dalam pengentasannya, pembagian Tablet Tambah Darah (TTD) dan pemasangan Poster Anemia di lokasi yang strategis di Panti.
Program pengabdian masyarakat ini diketuai oleh dr. Eka Febriyanti, M Gizi (dosen dari Departemen Ilmu Gizi FK UMSU) dan melibatkan 2 orang dosen lainnya yaitu dr Huwainan Nisa Nasution, M.Kes, Sp.PD dan dr Ratih Yulistika Utami, M.MedEd serta 3 orang mahasiswa FK UMSU. Seluruh rangkaian kegiatan dilakukan di Panti Asuhan Aisyiyah Kota Medan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dari kegiatan pemeriksaan status gizi dan hemoglobin ditemukan ada satu remaja putri yang memiliki kadar hemoglobin yang rendah (anemia). Selanjutnya kepada remaja putri tersebut diberikan TTD selama 12 minggu sebagai salah satu upaya penanggulangannya serta pencegahan untuk remaja putri lainnya.
Program pembagian TTD ini bekerjasama dengan puskesmas Simpang Limun sebagai penanggung jawab program pengentasan anemia remaja di lingkup kerjanya.
Edukasi mengenai Anemia pada remaja dibawakan oleh dr. Huwainan Nisa Nasution, M.Kes, Sp.PD. Menurut beliau anemia pada remaja putri rentan terjadi akibat kebutuhan nutrisi yang tinggi karena pertumbuhan dan kehilangan darah melalui haid. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi belajar, imunitas jadi menurun dan kurang produktif.
Sementara pada materi kedua mengenai nutrisi pada anemia, dr. Eka Febriyanti, M.Gizi menjelaskan bahwa pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang dan kaya zat besi yang bersumber dari hewani dan nabati, meningkatkan konsumsi makanan kaya vitamin C karena meningkatkan penyerapan zat besi serta menghindari makanan penghambat penyerapannya seperti teh, kopi dan susu.
“Jika ingin konsumsi teh, kopi dan susu sebaiknya dijarakkan sekitar satu jam dari waktu makan atau minum obat TTD”, begitu pemaparan beliau. Peserta remaja putri sangat antusias dengan edukasi tersebut. Terbukti dari banyaknya pertanyaan pada sesi diskusi interaktif setelah pemaparan edukasi.
Selanjutnya dilakukan pemasangan poster anemia yang berisi tentang bahaya anemia dan makanan yang harus dikonsumsi remaja agar terhindar dari anemia. Poster ini dipasang di ruang makan dan ruang belajar agar selalu terlihat sehingga menguatkan mindset remaja mengenai hal tersebut dan pada akhirnya dapat memperbaiki perilaku kesehatan yang masih salah selama ini.
Kegiatan ini akan berlanjut sampai bulan September 2021 karena remaja putri akan terus dipantau konsumsi TTDnya dan setelah 12 minggu akan dilakukan pemeriksaan ulang hemoglobin dan status gizi remaja putri untuk menilai efektivitas pengabdian masyarakat yang sudah dilakukan terhadap pengentasan anemia di lokasi tersebut.