SETELAH imbang tanpa gol di pertandingan pertama melawan PSMS Medan, Sabtu (3/11/2018), Persib bandung berhasil menang atas tamunya pada laga lanjutan Liga 1 U-16 dengan skor tipis 1-0 di stadion Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, Minggu (4/11/2018).
Kemenangan Persib, ditentukan oleh gol semata wayang Andri Febriansyah pada menit ke 26.
Pada pertandingan yang berlangsung 2×30 menit, kedua tim bermain saling menyerang. PSMS yang tampil sebagai tamu memberikan perlawanan sengit kepada tuan rumah.
Bahkan pergerakan pemain PSMS melalui sektor sayap kerap membuat lini pertahanan Persib keteteran.
Persib menyerang dengan mengandalkan Beckham Putra Nugraha di tengah ataupun Syaiful. Di sayap kedua sayap, Andri Febriansah dan Amanar berupaya memaksimalkan kecepatan untuk membongkar pertahanan PSMS. Namun usaha Persib kerap gagal.
Empat menit menjelang babak pertama berakhir, Persib akhirnya membuka keunggulan. Bola liar di dalam kotak penalti mampu dimaksimalkan Andri menjadi gol. Persib menutup babak pertama dengan keunggulan 1-0.
Di babak kedua, PSMS berusaha membalas. Bahkan mereka mendominasi penguasaan bola dengan terus menyerang Persib dan memaksa tuan rumah hanya menerapkan strategi serangan balik.
Persib hampir menggandakan keunggulan di menit-menit akhir babak kedua. Tetapi usaha Andri Febriansah gagal berbuah gol setelah tendangannya kurang sempurna usai menerima umpan Ardi Maulana. Hingga pertandingan beres, Persib mampu mempertahankan kemenangan 1-0.
Pelatih Persib Bandung U-16, Budiman mengatakan kemenangan timnya diraih dengan susah payah. Menurutnya, adanya sejumlah pemain anyar menjadi kendala belum klopnya tim tersebut.
“Ya bisa jadi kendala, karena harus adaptasi lagi. Apalagi walaupun secara teknik bagus, tapi mental ada yang belum siap,” katanya.
Selain itu, kata dia, seringnya pergantian kepelatihan bisa menjadi penyebab tim belum menemukan konsistensi permainannya. Sebelumnya, Persib dilatih oleh Kartono Pramdhan tetapi sempat absen karena kegiatan PSSI, kemudian dilatih oleh Yusuf Rojali, lalu beralih ke Budiman setelah Kartono Pramdhan mendapat panggilan menjadi pelatih fisik Timnas.
“Setiap pelatih kan beda-beda motedo dan filosofi nya, tapi kami selalu berkomunikasi. Dan ini pun jadi pembelajaran buat pemain karena nanti bukan hanya dilatih oleh satu pelatih,” ujar Budiman.