Medan, 3/10 – Bangsa yang besar itu adalah menghargai jasa pahlawannya. Kata khiasan itu sudah selayaknya diperuntukkan legenda hidup biduanita lagu Melayu 1940-an hingga sekarang, nama besar Hj Nurainun seakan kini terlupakan. Untuk itu, Ketua Umum MABMI (Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia), Dato’ Seri H. Syamsul Arifin SE menuturkan, selagi Hj Nurainun pembawa lagu keluhan jiwa itu masih ada, sudah selayaknya legenda hidup itu mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Pemerintah Kota Medan.
Dato’ Seri H. Syamsul Arifin SE kepada wartawan, Rabu (10/3/2021), dirinya akan berupaya untuk memberitahukan kepada Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, agar Hj Nurainun mendapatkan sedikit perhatian. Sebab menurut Dato Seri H. Syamsul Arifin SE, Hj Nurainun yang tergabung dalam grup musik Sukma Murni itu pernah mengharumkan nama daerah maupun negara.
Medan dan Sumatera Utara ke mancanegara Malaysia, dan Singapura dan negera lainnya, dalam tembang Melayu yang dinyayikannya. “Sudah sepantasnya Hj Nurainun mendapatkan penghargaan dari kedua pemerintahan itu yakni Pemprovsu dan Pemko Medan. Kapan lagi kita menghargai jasa Hj Nurainun dalam memperkenalkan daerah ini ke manca negara lewat lagu-lagu melayu-nya, kalau tidak dari sekarang,” sebut Dato’ Seri H. Syamsul Arifin SE.

Lebih lanjut Dato’ Seri H. Syamsul Arifin SE menuturkan, pihaknya bersama rekan-rekan pengurus MABMI (Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia), merencanakan akan berjuang agar Hj Nurainun mendapatkan royalti dari Youtube, karena lagu-lagu Melayu yang dinyanyikan Hj Nurainun itu telah mendapatkan tempat terpopuler, dalam hal subscribe dan like yang ada di Youtube itu.
“Kita MABMI akan berjuang agar Youtube memberikan royalti kepada Hj Nurainun, karena jumlah yang menyaksikan begitu banyak di konten Youtube itu. Kita selalu peduli terhadap Hj Nurainun, yang telah berjasa kepada suku Melayu melalui lagu-lagu melayu yang beliau nyanyikan,” imbuh.
Sebelumnya, para awak media telah bersilaturrahmi langsung ke kediaman Hj Nurainun yang beralamat di Jalan Datuk Kabu Gang Rezeki, pada Kamis (4/3/2021) kemarin. Sang pelantun lagu yang paling populer yakni Keluhan Jiwa, Sri Deli dan banyak lagu lainnya, Yale-Yale dan Tudung Saji yang pernah bernyanyi dihadapan Presiden Soekarno pada tahun 1950 itu, sedang berbaring ditempat tidurnya. Kini, Hj Nurainun kelahiran Stabat, 7 November 1935 tetap bersemangat untuk membicarakannya tentang pengalamannya ketika masih aktif berkecimpung di dunia musik khusus lagu Melayu.
Hj Nurainun yang telah membawakan 11 album lagu melayu itu, sangat ingin para generasi muda untuk tetap mencintai lagu-lagu melayu. Sebab, anak-anak muda sekarang khususnya di Sumatera Utara tak boleh meninggalkan ataupun melupakan lagu-lagu daerah khususnya melayu. Dan, kini usianya yang telah beranjak 87 tahun itu masih memiliki keinginan yang kuat untuk tampil di atas pentas, untuk membawakan lagu kesayangannya yang ingin mengihibur masyarakat.
“Rasa kepuasan bathin akan tersampaikan bila saja saya bernyanyi di atas panggung. Saya ingin rasanya seperti dulu yang tampil daari satu daerah ke daerah lain. Tujuan saya hanya satu untuk membumingkan kembali lagu-lagu melayu yang pernah saya ukir pada masa lalu,” tuturnya.