Medan – Bangsa Indonesia yang berada di zaman “inovation society” atau abad ke -21, dan harus mempersiapkan generasi baru yang mampu menghadapi tantangan.
“Di era revolusi industri 4.0, tidak bisa menghindari tuntutan yang memaksa untuk lebih kreatif, inovatif, dan selalu melakukan pengembangan kompetensi yang dimiliki, dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman,” kata Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr Syawal Gultom,MPd, dalam sambutannya pada wisudawan 964 mahasiswa, Selasa.
Dengan tuntutan tersebut, menurut dia, akan dapat meraih peluang-peluang pada era revolusi industry 4.0 diantaranya adalah peningkatan global income, peningkatan kualitas hidup melalui teknologi tinggi.
“Kemudian, efiseinsi biaya tranfortasi dan komunikasi, penciptaan produk pasar baru, tempat kerja yang lebih aman karena pekerjaan berbahaya diambil alih oleh robot, dan peningkatan pelayanan kesehatan,” ujar Syawal.
Ia mengatakan, dari prespektif pendidikan, era revolusi industri 4.0 ini, memunculkan tantangan baru diantaranya adalah perubahan prilaku generasi z dalam konteks pembelajaran.
Hal itu, dikarenakan oleh potensi distraksi yang cukup tinggi pada setiap individu, information everload sampai tak terifikasi.
“Revolusi industri 4.0 menuntut perubahan sistem pendidikan.Pendidikan tersebut bercirikan adanya perubahan metode pembelajaran kearah penggunaan konsep baru ex, flipper classroom dengan infrastruktur baru ex, dan perangkat berbasis virtual ,” ucap dia.
Syawal menyebutkan, perubahan proses pembelajaran dari massive kepada personalize learning dengan dukungan infrastruktur pembelajaran dengan peningkatan kapasitas komputasi, dan pergeseran dari presencde learning menuju distance learning.
Dengan tantangan tersebut, wisudawan menyiapkan work skill.Khusus wisudawan dari sarjana, magister dan doktor pendidikan harus mampu menyiapkan work skill peserta didik yang dibutuhkan menghadapi industri 4.0.
Dengan merubah paradigma pendidikan yang berorientasi kepada kebutuhan berfokus pada knowledge produktion dan innovation applications of knowledge.
“Sehingga pendidik harus mampu merencanakan teknik pembelajaran yang inovatif,” kata Rektor Unimed itu.