Gunungsitoli – Selama kurang lebih puluhan tahun tidak memiliki jamban yang layak, akhirnya jamban SD Lolomoyo, Kecamatan Gunungsitoli Barat, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara hari ini mulai dibangun dengan sumber anggaran DAK senilai kurang lebih 95 juta, Selasa (20/8).
Dimulainya pembangunan jamban ini ditandai dengan dilaksanakannya pematokan dan peletakan batu pertama yang disaksikan oleh kepala sekolah, para guru, komite sekolah, utusan mewakili Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli, warga sekitar serta Pemerintahan Desa Lolomoyo Tuhemberua dan BPD.
Terkabulnya pembangunan jamban ini atas kerjasama komite sekolah yang pada tahun 2018 lalu mengajukan permohonan kepada DPRD (Komisi B) Kota Gunungsitoli serta kepada Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli.
Ketua Komite Sekolah SD Negeri Lolomoyo, Sinema Zebua kepada wartawan usai peletakan batu pertama menyampaikan, bahwa bangunan jamban SD Lolomoyo sebelumnya bersifat darurat dan sangat tidak layak. “Setelah kami dipilih mewakili orang tua siswa menjadi pengurus komite pada bulan Pebruari Tahun 2018 lalu, kami pengurus komite dengan diketahui Pemerintahan desa langsung berinisiatif mengajukan permohonan pembangunan kepada DPRD dan Dinas Pendidikan serta beberapa instansi lain, karena kami melihat keadaan jamban yang sangat memprihatinkan dan mengancam kesehatan para siswa bahkan para guru” kata Sinema.
Sementara, Kepala Sekolah SD Negeri Lolomoyo, Liani Gea, S.Pd. SD menyampaikan ucapan syukur dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah turut terlibat sehingga jamban di SD Lolomoyo dapat terbangun tahun ini, katanya Singkat.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Lolomoyo Tuhemberua, Herman Zebua menyampaikan ucapan syukur atas terbangunnya jamban SD Lolomoyo.
“Kita mensyukuri perhatian pemerintah yang telah merealisasi pembangunan jamban ini, namun masih ada kebutuhan lain yang menjadi prioritas di SD Lolomoyo yakni; Pagar sekolah, kita berharap kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli agar untuk selanjutnya dapat membangun pagar SD Lolomoyo di Tahun 2019 ini, dengan pertimbangan keselamatan para siswa” ujar Kades.
Terpantau dilapangan, jamban yang akan dibangun ini seluas 3×7 meter dengan 2 ruang toilet dan 4 closed yang dikelola oleh Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) terpilih. (aza)