MEDAN – Ratusan pendekar muda unjuk kebolehan pada Kejuaraan Pencak Silat memperebutkan Piala Gubernur Sumatera Utara 2019 yang berlangsung di GOR Mini Disporasu mulai 15-18 Desember mendatang.
Para pesilat yang juga atlet pelajar ini akan bersaing menjadi yang terbaik pada kejuaraan yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bersama Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumut ini.
Mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Kadispora Baharuddin Siagian yang hadir membuka kegiatan mengatakan tersebut, Minggu (15/12/2019), turut mengapresiasi jumlah peserta kejuaraan pencak silat yang mencapai ratusan orang. Menurutnya ini merupakan sesuatu hal yang membanggakan.
“Saya selama jadi Kadispora Sumut, di setiap event apapun, silat ini pesertanya gak pernah sedikit. Pasti ratusan orang. Menurut saya ini hal yang membanggakan, Paling tidak kalian (atlet) bisa jadi juru bicara kepada seusia kalian bahwa kalian atlet olahraga silat,” ujarnya, disambut riuh tepuk tangan peserta.
Namun di sisi lain, Pria yang akrab disapa Bahar ini juga turut menyayangkan jumlah atlet yang melimpah tidak berbanding lurus dengan prestasi. Karena itu dia mengajak semua pihak harus semakin berusaha keras untuk memajukan pencak silat Sumut sekaligus melahirkan pretasi yang membanggakan. Apalagi ada banyak pengcab dan klub silat yang kini ada di Sumut.
“Tapi hari ini kalau bicara prestasi belum bisa kita pencak silat Sumut ini. Apa yang salah di sana , saya gak tau, kita cari bersama. Ini tugas kunci, ada 20 klub dan 18 pengcab. Ayo (Pengurus IPSI) bergandengan tangan, dengan kita (Dispora), dengan KONI Sumut,” imbuhnya.
Lebih lanjut kata Bahar, dorongan untuk bisa menorehkan prestasi di Cabor pencak silat bukan tanpa alasan. Sebab, Pemerintah Provinsi Sumut sudah pasti akan memperhatikan kesejahteraan atlet. Pemprov Sumut tidak akan menyia-nyiakan kerja keras atlet yang berprestasi.
“Cabor silat ini medali sangat banyak. Dan Pemerintah hari ini akan memperhatikan kesejahteraanya sesuai dengan kemampuan keuangan Sumut. Pendidikannya juga diperhatikan, free kuliah sampai tamat, serta mendapat pekerjaan seperti di BUMD, kalau berprestasi,” tegasnya.
Karena itu, lanjut Bahar, para atlet silat harus bisa memberikan prestasi membanggakan pada PON 2020 maupun tahun 2024 saat Sumut-Acej jadi tuan rumah. Dia berharap ke depan IPSI Sumut tidak lagi hanya berbicara kuantitas tetapi juga kualitas. Para atlet harus berlomba berprestasi. Jangan lagi kelas provinsi, tapi sudah harus jelas nasional dan internasional.
“Pesilat Sumut sudah gak boleh main-main. Atlet jangan ragu-ragu sekarang. Kalau punya talenta silat ayo, saya harus bisa juara nasional. Membela nama Sumut dan negara. Ini yang harus kita rebut. Itu yang harus dipatri dalam hatinya kalau kita mau jadi atlet berprestasi dan jangan narkoba karena akan menghancurkan kalian,” kata Bahar.
Jaring Bibit Pesilat Potensial
Ketua panitia kegiatan, Jhony Siahaan mengatakan, ada sebanyak 502 atlet dari 18 pengcab kabupaten/kota dan 20 perguruan se-Sumut. Ajang ini sekaligus menjaring atlet muda potensial yang dipersiapkan untuk dibina dalam proses persiapan menuju PON 2024 Sumut-Aceh.
“Ini juga jadi ajang seleksi dan menambah jam terbang sekaligus silaturahmi antar atlet Sumut untuk persiapan menghadapi PON 2024. Selain itu juga untuk menjaring bibit-bibit unggul,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Jhony, ajang ini juga menjadi sarana evaluasi bagi pengurus cabang dan perguruan untuk melihat sejauh mana perkembangan kualitas atlet binaan. Hal ini juga diharapkan turut mendorong agar pengcab maupun perguruan semakin meningkatkan kualitas pembinaan di tempat masing-masing.
“Lewat kompetisi ini diharapkan semakin memotivasi kabupaten/kota di Sumut semakin giat membina Cabor pencak silat berdasarkan kelompok umur. Diharapkan akan lahir atlet berprestasi pada PON 2020 di Papua dan PON 2024 Sumut-Aceh,” tutupnya.
Adapun Pengcab Kabupaten/kota yang berpartisipasi adalah: Kabupaten Asahan, Dairi, Deliserdang, Labuhanbatu, Labusel, Langkat, Medan, Phakphak Bharat, Samosir, Sergai, Simalungun, Tapteng, Tapsel, Labura, Karo , Pematangsiantar, Padangsidimpuan, dan Batubara.
Sedangkan Perguruan yang jadi peserta adalah: Cikalong, Elang Mamega, Garuda Sakti, PSHT, Walet Putih, Teratai Suci, PS Salam, Harihlang, Kocima, Merpati Putih, PD Lindo, Perisai Diri, PPD, Satrya Asyuhada, SPDKK, Keris Pusaka, Pesinas Asad, Silsifu, PPLP, dan Tapak Suci