PUTERI Indonesia 2016, Kezia Warouw, Selasa (15/1/2019), mengaku kaget ketika mendengar kabar salah satu rekan satu angkatannya di ajang kecantikan itu diduga terlibat kasus prostitusi daring (online).
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan, Jumat (11/1/2019) lalu, mengungkapkan dua finalis Puteri Indonesia, 2016 dan 2017, diduga terlibat dalam pelacuran daring yang melibatkan 45 artis dan 100-an model.
Kezia masih menjalin komunikasi dengan para finalis Puteri Indonesia 2016 lewat grup di aplikasi pesan singkat, termasuk finalis berinisial ML yang diduga terlibat.
Ketika kabar itu tersiar, mereka saling berkomunikasi dan mengirimkan kata-kata penguat, dan pesan itu pun dibalas oleh orang yang bersangkutan.
“Ada grup (Puteri Indonesia), kasih doa, dukungan, motivasi yang terbaik agar lebih kuat,” kata Kezia di Jakarta, Selasa (15/1/2019).
“Terlepas dari itu enggak mau terlalu mencampuri,” ujarnya.
Pada Sabtu lalu, Yayasan Puteri Indonesia mengumumkan seorang finalis Puteri Indonesia 2017 berinisial FG telah dipecat karena melanggar kontrak, sementara ML dianggap bukan lagi bagian dari keluarga besar YPI.