BOGOR – PSS Sleman akhirnya keluar sebagai juara 1 Liga 2 2018 sekaligus merebut tiket promosi ke Liga 1 musim depan. Pencapaian ini mereka dapat usai menghajar Semen Padang 2-0 pada laga final di Stadion Pakansari, Kabupaten Cibinong, Bogor, Selasa (4/12/2018) malam.
Dalam laga itu, PSS bermain penuh percaya diri dan menekan sejak awal laga. Sebaliknya, Semen Padang tampil dengan permainan terbuka.
PSS lantas berhasil mencuri gol melalui sundulan Cristian Gonzales pada menit ke-18. Gol pembuka itu berhasil diciptakan Gonzales usai memanfaatkan umpan manis Rangga Muslim. Skor 1-0 untuk kemenangan PSS Sleman.
Unggul satu gol, PSS pun semakin percaya diri. Mereka terlihat menguasai bola dan beberapa kali mengurung pertahanan Semen Padang.
Hasilnya, selang delapan menit kemudian, Rifal Lastori sukses menggandakan keunggulan PSS setelah menyambar bola rebound hasil tepisan kiper Semen Padang. Skor 2-0 untuk PSS Sleman bertahan hingga jeda.
Memasuki babak kedua, Semen Padang mencoba bermain lebih sabar. Serangan yang dibangun Irsyad Maulana pada menit ke-58 nyaris berbuah gol bila saja tembakannya tidak melambung ke atas mistar.
Tertekan, PSS kembali mencoba menguasai permainan. Anak asuh Seto Nurdiantoro ini pun kembali memperoleh sejumlah peluang.
Semen Padang pun terus berupaya mengejar ketertinggalan. Laga sempat terhenti karena suporter PSS menyalakan cerawat. Namun, setelah kembali dilanjutkan, tidak ada lagi gol tercipta hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Berkat kemenangan ini, PSS Sleman meraih kampiun Liga 2. Tim berjuluk Super Elang Jawa ini pun resmi promosi ke Liga 1 untuk musim 2019 mendatang bersama Semen Padang dan Kalteng Putra.
SUPORTER MENGAMUK
Sebelumnya, Kalteng Putra berhasil merebut tiket promosi ke Liga 1 usai menggasak Persita 2-0 dalam laga perebutan juara ketiga, di stadion yang sama. Pertandingan ini sempat diwarnai kericuhan dengan suporter Persita turun ke lapangan dan mengamuk seketika. Tidak hanya merusak papan sponsor dan bangku cadangan, massa pun sempat mengejar wasit yang dianggap memimpin pertandingan secara berat sebelah.
Laga tersebut sempat dihentikan sekitar 25 menit. Kericuhan sendiri terjadi usai wasit Yudi Nurcahya melayangkan kartu kuning kedua kepada Amri Alamsyah pada menit 57. Kartu kuning kedua dilayangkan wasit Yudi lantaran menganggap Amri telah mengganjal Siswanto.