Tobasa – Korban tertimbun tanah longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara (Sumut), bertambah. Tim gabungan Basarnas, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan warga, menemukan satu lagi tambahan korban, Sabtu (16/12/2018).
Dengan demikian total korban jiwa akibat bencana alam itu menjadi sembilan orang. Kepala BPBD Tobasa Herbet Pasaribu mengatakan, korban yang ditemukan atas nama K Marpaung (45). Korban ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Korban langsung dievakuasi, serta diserahkan kepada pihak keluarga.
“Setelah dilakukan pencarian, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan warga masyarakat menemukan satu lagi korban. Maka jumlah korban longsor yang meninggal dunia sebanyak sembilan orang,” ujar Herbet, Sabtu malam.
Saat ini, korban bencana tanah longsor di Tobasa yang belum ditemukan tinggal satu orang lagi, atas nama Sutan Marpaung (30). Tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian. “Warga tersebut sudah tiga hari menghilang dan diduga tertimbun longsor di Desa Halado,” katanya.
BPBD juga telah mengungsikan sebanyak 39 warga Desa Halado ke lokasi yang lebih aman untuk menghindari tanah longsor. Warga yang dipindahkan itu, delapan kepala keluarga (KK) menghuni delapan rumah di Desa Halado. Mereka ditempatkan di balai desa serta rumah penduduk yang dianggap aman dari longsor.
Diketahui, longsor menerjang empat rumah di Desa Halado, Jalan Lintas Sigura-gura, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Tobasa, Rabu (12/12/2018) malam.
Dalam peristiwa itu, dua orang ditemukan tewas dan dua warga terluka, serta sembilan lainnya dilaporkan hilang. Tanah longsor terjadi usai guyuran hujan deras sekitar pukul 23.30 WIB. Ditengarai para korban saat itu sedang beristirahat di dalam rumah.