MANCHESTER – Megaduel Manchester City (Man City) versus Liverpool di Etihad Stadium, dini hari nanti, menjanjikan pertarungan sengit dan menarik. Apalagi, hasilnya berdampak besar terhadap kans kedua tim dalam perburuan gelar Liga Primer. Sebagai penguasa klasemen sementara,Liverpool jelas menargetkan kemenangan demi mendekatkan mereka kepada gelar yang terakhir kali diraih pada musim 1989/1990.
Saat ini, The Reds memimpin dengan 54 poin dan belum terkalahkan dalam 20 pertandingan terakhir.Jordan Henderson dkk unggul enam poin dari pesaing terdekatnya, Tottenham Hotspur, dan tujuh poin dari Man City. Kendati demikian, pelatih Juergen Klopp mengatakan ekspektasi besar tidak membuatnya merasa terbebani.
“Orang-orang mungkin tidak melihatnya, tapi saya adalah sosok yang tenang. Tugas kami adalah berlatih, bertanding, dan bertarung dengan hebat. Kami ingin menjadikan musim ini sebagai yang terbaik, sisanya adalah sejarah,” kata Klopp, dilansir Daily Mail.
Juru taktik asal Jerman tersebut menegaskan The Reds selalu fokus kepada diri sendiri dan berusaha keras meraih hasil bagus di setiap pertandingan, termasuk saat menghadapi Man City di kandangnya.
“Bagi orang-orang, persaingan ketat musim ini sangat menarik. Tapi, bagi kami tidak ada yang berubah. Kami bukanlah pemburu dan kami tidak diburu. Kami hanya ingin memainkan musim terbaik dalam hidup,” paparnya.
Sikap Klopp yang mencoba tenang bukan tanpa alasan. Di masa lalu keunggulan cukup jauh tidak menjamin apa pun, seperti dialami Newcastle United musim 1995/1996. Ketika itu, The Magpies yang sempat memimpin klasemen dengan keunggulan 12 poin harus gigit jari lantaran Manchester United (MU) menyalip mereka dan berhasil menjadi juara.
Karena itu, Klopp memilih mempersiapkan timnya sebaik mungkin. Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane diandalkan meneror pertahanan Man City sekaligus menjadi tumpuan mengejar tiga poin. Liverpool turut didukung statistik lantaran selalu menang dalam tiga pertemuan terakhir di semua kompetisi.
Ambisi Liverpool membawa tiga poin tidak bakal mudah mengingat Man City juga memiliki misi besar. The Citizens membutuhkan kemenangan guna merebut kembali posisi runner-up sekaligus menjaga peluang mempertahankan gelar Liga Primer.
Terlebih Man City tengah bangkit lewat kemenangan 3-1 atas Southampton, Minggu (30/12). Itu mengakhiri rentetan dua kekalahan beruntun yang dialami David Silva dkk, yakni 2-3 dari Crystal Palace, Sabtu (22/12), dan 1-2 dari Leicester City, Rabu (26/12).
Momentum positif tersebut plus dukungan publik Etihad Stadium akan dimanfaatkan sebaik mungkin pelatih Pep Guardiola. Dia menilai tiga poin atas Liverpool adalah harga mati dan sangat menentukan perjalanan mereka musim ini.
Untuk mewujudkannya, Guardiola mengindikasikan bakal menginstruksikan pasukannya bermain ofensif sejak awal pertandingan. “Jika kami seri atau kalah, semuanya akan berakhir. Peluang memang masih ada, tapi itu sangat sulit,” kata Guardiola. Menurut Guardiola, Liverpool adalah salah satu tim terkuat Eropa saat ini.
“Mereka juga kehilangan poin, tapi tidak terlalu banyak. Jika ingin terus berada di jalur juara, kami harus menang. Dukungan fans bakal menjadi suntikan tenaga ekstra kami untuk menumbangkan mereka,” katanya.