Medan|Harian88 – Diduga kelalaian dari seorang warga menyalakan lilin dalam rumahnya berakibat fatal. 30 puluh rumah ludes dilalap jago merah. Kebakaran ini terjadi dikawasan pemukiman warga yang berada di Jalan Mangkubumi, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun.
Informasi yang dihimpun, kebakaran terjadi pada Rabu (10/10) sekitar pukul 20.15 WIB disebut-sebut ada seorang warga yang diketahui bernama Julius Raju (37) warga Jalan Mangkubumi Los 8/9, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun memasang lilin di rumahnya dan ternyata api lilin terdebut menyambar sehingga terjadi kebakaran.
Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani ketika dikomfirmasi wartawan tentang kebakaran tersebut membenarkannya. Telah terjadi kebakaran di daerah padat penduduk yang menghanguskan sekitar 30 rumah di Jalan Mangkubumi.
“Kebakarannya terjadi sekitar pukul 20.15 WIB dan terjadi karena sebatang lilin di mana apinya menyambar sehingga terjadi kebakaran,” ungkap Revi, Kamis (11/10) siang.
Lanjut Revi, tim Pegasus Polsek Medan Kota berhasil mengamankan Julius Raju karena yang bersangkutan diserahkan oleh keluarganya kepada pihak kepolisian sekitar pukul 23.45 WIB.
“Jadi kita amankan yang bersangkutan 3,5 jam setelah kebakaran terjadi,” ujarnya.
Ia menceritakan awal kebakaran terjadi ketika Julius Raju memasang lilin di rumahnya karena saat itu rumahnya mengalami padam listrik (mati lampu).
Seorang warga Kampung Mangkubumi, Nurdin Simare-mare, berdiri di depan rumahnya, Kamis (11/10). Rumah Nurdin terbakar di bagian dapur.
“Karena merasa gelap, Raju pun mengambil lilin dan membakarnya sekaligus meletakkan lilin tersebut di atas loteng rumah yang tidak jauh dari tilam tempat tidurnya,” katanya.
Setelah itu, sambungnya, Raju turun dan masuk ke kamar mandi untuk buang air.
Saat keluar dari kamar mandi, kata orang nomor satu di Polsek Medan Kota ini, Raju terkejut saat melihat loteng rumahnya sudah terbakar dan api teramat besar.
“Raju sempat memadamkan api yang membakar loteng rumahnya, namun salah seorang warga mengatakan kepada Raju kalau dirinya hendak membakar rumahnya sendiri dan orang tersebut hendak memukul Raju,” ujar Revi.
Mengetahui dirinya hendak dipukul, Raju langsung melarikan diri dam melompat ke sungai.
Setelah tiga setengah jam lebih, lanjut Revi, Raju kembali ke daerah Mangkubumi dan bertemu keluarganya.
“Di situ keluarganya mengantarkan Raju kepada kita dan tim Pegasus langsung mengamankan Raju ke Polsek Medan Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
“Total ada 24 rumah yang terbakar. Namun, saat kebakaran terjadi, kami terpaksa merusak sebelas rumah, agar pemadam kebakaran bisa masuk dan menyiram air. Jadi, keseluruhan rumah yang rusak ada 35 rumah,” kata Kepala Lingkungan IX Kelurahan Aur, Bambang Supeno, Kamis (11/10/2018).
Seorang warga korban kebakaran, Yudi, mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 21.00 WIB.
Menurutnya, api berasal dari salah satu rumah yang berada di tengah-tengah lokasi perkampungan itu.
Pasca kebakaran di Mangkubumi, warga mengumpulkan barang tersisa, Kamis (11/10).
Seorang warga korban kebakaran, Yudi, mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Ia pun menyatakan sumber api berasal dari rumah Raju.
Dengan cepat, api membesar dan menjalar ke rumah-rumah lainnya.
“Sekitar jam 21.00 WIB mulainya. Awalnya, hanya satu rumah yang terbakar, yaitu rumah yang ada tepat di muka rumahku. Raju nama pemiliknya,” kata Yudi, yang ditemui Kamis (11/10/2018).
“Jadi, saat api sudah menyala besar, si Raju ini teriak ‘udah kubakar rumahku!’ Memang stres anak itu. Mungkin tadi malam itu, dia baru habis minum minuman keras,” tambahnya.
Senada korban lain, Martinus (55) mengatakan bahwa api dipicu dari salah satu rumah warga atas nama Raju (30), yang diduga sengaja membakar rumahnya.
“Dia tinggal sendiri dan ini percobaan yang kedua kalinya dilakukan. Sekitar tiga bulan dia coba bakar rumah tapi selamat. Kedua kali ini dia kumpul busa-busa dan dibakar, hingga hampir semua rumah terbakar ludes,” kata Martinus di Kampung Mangkubumi, Kamis (11/10/2018).
Mertinus menjelaskan bahwa Raju diduga sengaja membakar rumah pribadinya, lantaran memiliki histori stres atau sakit jiwa.
Diduga Raju stres sudah lama lantaran banyak pikiran dan ditinggal istri. Apalagi anaknya sepasang sudah besar dan Raju tidak memiliki pekerjaan.
“Dia bakar busa pakai mancis,” ujar Martinus.
Martinus menegaskan bahwa kebakaran yang terjadi bukan akibat korsleting listrik maupun lainnya.
Melainkan akibat dibakar oleh salah seorang warga yang juga tinggal di perkampungan tersebut.
Akibat kebakaran tersebut, Martinus menderita kerugian hingga puluhan juta dan terpaksa untuk menumpang tidur di tempat keluarga, lantaran rumah yang dimilikinya sudah hangus terbakar.(koto).