Medan – Drama medali ajang Pekan Olahraga Propinsi Sumatera Utara (Porprovsu) 2019 masih belum tuntas. Ini ditandai masih beredarnya keluhan pelatih cabor gulat dari berbagai Kabupaten/Kota. Seperti disampaikan pelatih Rudy Lubis asal Kota Padangsidimpuan.
Dia sudah menanyakan pada KONI Padang Sidimpuan prihal medali yang belum diterima atletnya. Pengurus KONI Padangsidimpuan menyebutkan, mereka belum menerima pemberitahuan dari KONI Sumut.
Keluhan yang sama juga dialami atlet Dairi yang sampai Sabtu (20/7/2019) belum menerima medali. ” Medali kami belum, mohon petunjuk”,kata pelatih Ihsan Idris dalam pean wasthapnya.
Seperti diketahui, ajang Porprovsu 2019 berakhir 29 Juni 2019, lalu, namun pendistribusian medali belum seluruhnya diterima atlet yang meraih prestasi
Keterlambatan pendistribusian medali Porpovsu 2019 ini pun mengundang perhatian anggota DPRD Sumut. H. Mohd. Nezar Djoeli, ST dalam pesan wasthapnya, Sabtu (20/7/2019) menyebutkan, dalam setiap even di dunia, medali yang diperebutkan sudah standby.
“Mungkin ini satu satunya di dunia yg menyerahkan medali lebih dari satu hari dari acara yg telah di selesaikan…… atlit yang tampil sebagai juara mana mau tau urusan pemborong lari, terlambat tender mendali, ataupun apa ceritanya…..yg dialami oleh panitia……yang jelas pertandingan sudah di laksanakan maka medali harus di berikan karena ini merupakan kebanggaan bagi para atlit atlit yg berprestasi….. jargon sumut bermartabat tercoreng akibat ulah mereka….”
Bukan cuma itu, Nezar Djoeli menyebutkan, munculnya masalah yang mengecewakan atlet daerah menunjukkan adanya indikasi carut marutnya tantanan organisisi KONI Sumut. Dalam pean wasthap lainnya, anggota DPRDSU itu menyebutkan:
“Banyaknya persoalan yg terjadi ini terindikasi adanya carut marut tatanan organisasi di dalam tubuh koni”
“Sangat tidak bermartabatlah atas agenda kegiatan besar yang dalam menciptakan jiwa jiwa sportip bagi masyarakat sumut….tetapi pihak penyelenggaranya tidak mempunyai komitmen yg baik dalam pelaksanaannya
“Koni jangan buang badan atas peristiwa ini dan harus bertanggung jawab atas suplay medali ini….karena ini merupakan kebanggaan bagi atlit yg berprestasi atas capaian mereka masing masing”
“Hanya dari olahragalah yang mampu menaikkan nama bangsa di luar negri dan bendera kita”
“Evaluasi kinerja pejabat koni yg tidak mempunyai komitmen dan mencoreng sumut bermartabat dalam melaksanakan kegiatan sekelas porprosu”
Sampai saat ini, Pengurus KONI Sumut sendiri dikabarkan belum memberi keterangan resmi ke publik soal keterlambatan medali diterima atlet Kabupaten Kota (malaon)