Medali Porprovsu tersebut sangat berharga bagi atletnya. Pasalnya,, selama ini sudah menjadi tradisi di sekolah, setiap atlet yang juara medali kembali dikalungkan oleh kepala sekolahnya.
Medan – Pekan Olahraga Propinsi Sumatera Utara (Porprovsu) tahun 2019 masih menyisakan masalah. Ini terlihat belum seluruhnya medali didistribusikan kepada atlet yang meraih prestasi.
Padahal, multieven yang digeber empat tahunan sudah berakhir dua pekan lalu, namun sampai sekarang masih terdapat atlet yang belum menggenggam medali. Hal itu dialami atlet cabor gulat. Imbasnya, pelatih tim gulat Kabupaten Karo Nasional Barus kecewa.
Menurutnya, medali porprovsu tersebut sangat berharga bagi atletnya. Pasalnya,, selama ini sudah menjadi tradisi di sekolah, setiap atlet yang juara medali kembali dikalungkan oleh kepala sekolahnya.
Pernyataan ini disampaikan Nasional Barus dalam pesan whatsappnya kemarin ; “Karo juga sangat butuh medalinya …karena tradisi sekolah kami setiap ada yg juara medali kembali di kalungkan oleh kepsek…untk memotivasi siswa lain tuk berprestasi”.
Luapan kecewa juga disampaikan technical delegate Basri S soal keterlambatan medali porprovsu sampai ketangan atlet. Dalam pesan whasthap nya Basri menuliskan; “Ada..bbrp kls…lebih baik kt tunggu.contoh..ada rencana pelatih Nasional mau mengalunggungkan medali yg diperoleh didepan para siswa dan guru.ternyata hanya beberapa orang yg dapat sementara yg lain pada ngelihat temannya disanjung sementara dia jg dpt medali Emas..sehingga secara Physicis dia down..itu maka blm kt ambil..jadi ini semua kesalahan Konisu.”
Masalah ini disampaikan Basri pada Dahliana selaku penanggungjawab logistik medali Porprovsu tahun 2019.
Dahliana yang juga pengurus KONI Sumut menjawab keluhan Nasional Barus dan Basri melalui pesan whatsapp. Yang isinya menyebutkan, kalau dirinya telah ditipu oleh orang yang mengerjakan medali.
Entah itu benar atau tidak yang pasti begini pesan whatsapp nya yang beredar di grup WA Gulat Sumut: “Sebahagian sudah ada nanti aku info lagi ya tapi kalau yang ada mau diambil sudah boleh”
“Karena tukang medalinya nipu kami ditelapnya uang ku 100 juta ga disiapkan medali kami sebahagian lagi”
Pernyataan pemborong medali itu dipertegas lagi Basri melalui pesan whatsappnya: “Pemborongnya sdh ditelap uangnya 100 jt katanya”
Sementara Ketua PB Porprovsu Sakiruddin enggan berkomentar. Dia menyebutkan, masalah medali bukan menjadi urusannya. (malaon)