Tapsel – Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul Pasaribu meminta maaf kepada seluruh ASN khususnya pejabat eselon II karena selama ini ia merasa banyak hal yang dapat menimbulkan dosa. Apa lagi katanya baru seminggu yang lalu melaksanakan rapat dari pagi hingga malam yaitu rapat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk mengukur atau mengevaluasi kinerja spesifik 2018.
Perminataan maafnya itu disampaikan di depan ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Tapanuli Selatan (Tapsel) padai acara halal bi halal yang digelar Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan di Gedung Serbaguna Sarasi, Kompleks Perkantoran Pemerintah Tapanuli Selatan, Jalan Prof Lafran Pane, Sipirok, Selasa (2/7).
Syahrul mengatakan halal bi halal merupakan momen saling maaf memaafkan dalam menjalin hubungan silaturrahmi demi membangun solidaritas antar ASN agar tetap terjaga kekompakan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Sesungguhnya hari ini kita sudah memasuki dipenghujung bulan Syawal dan tiga hari kedepan bulan Syawal akan berakhir, sebelumnya beberapa bulan yang lalu kita telah melaksanakan bulan suci Ramadhan dan dibulan Ramadhan itu kita juga telah melaksanakan berbagai kegiatan yang antara lain melakukan safari Ramadhan,” sebut Syahrul.
Perjalanan pembangunan kemasyarakatan di Tapanuli Selatan yang diatur dalam RPJMD lima tahunan 2016 – 2021 banyak capaian kinerja yang sudah banyak yang terlampaui di tahun 2018, tapi secara jujur saya juga harus akui begitu juga para pimpinan OPD banyak juga yang belum tercapai sasaran karena terkadang salah menterjemahkan dalam menjalani tupoksinya selaku Kepala Dinas maupun Kepala Badan.
Disisi lain juga kondisi yang begitu objektif dengan tantangan yang banyak beragam, oleh karenanya saya mohon maaf apabila ada salah kepada kalian semua, itu semua saya lakukan tidak lain adalah untuk mewujudkan masyarakat Tapanuli Selatan yang sehat, cerdas dan sejahtera.
Sementara, Al-Ustadz Marasati Ritonga dalam tausiahnya mengatakan, sesungguhnya halal bI halal itu merupakan tradisi yang sangat kental di Indonesia kalaupun direkayasa melalui bahasa Arab akan tetapi istilah ini tidak ada di negara Arab karena tujuan yang paling utama dari halal bi halal itu adalah agar meningkatnya hubungan silaturrahmi antar sesama ummat, (Riani)