Murid Duduk Dilantai di Medan, Yayasan : Itu Hukuman Akal Akalan Guru
Murid Duduk Dilantai di Medan, Yayasan : Itu Hukuman Akal Akalan Guru
Siswa Sekolah Dasar (SD) Medan yang terkena hukuman belajar duduk lantai akibat tidak membayar SPP, pihak Yayasan sekolah tersebut membantah.
Pihak Yayasan mengatakan itu hanyalah akal akalan guru saja.
Guru tersebut yang bernama Haryati mengatakan dengan nada ketus, hukuman tersebut kepada Mahesya merupakan peraturan sekolah.
Aturan tersebut adalah, apabila siswa belum melunasi uang pembayaran sekolah, maka tidak boleh ikut kegiatan belajar.
Kamelia, yang merupakan ibu dari Mahesya, Siswa yang kena hukum duduk lantai tersebut mengaku dia terlibat perdebatan dengan Haryati ketika mendatangi sekolah sang anak, Rabu (8/1/2025).
Perdebatan itu terjadi ketika Kamelia menangis melihat sang anak duduk di lantai dan tidak boleh mengikuti kegiatan belajar lantaran menunggak SPP.
Baca Juga : Siswa Kena hukum Duduk lantai Karena Menunggak SPP Medan.
“Wali kelasnya (Haryati) datang dan bilang, ‘Kan sudah saya bilang, peraturan yang belum bayar dan lunas tidak boleh ikut sekolah’,” ujar Kamelia, Jumat (10/1/2025).
Yayasan : Itu Hukuman Akal Akalan Guru
Yayasan Abdi Sukma ketika mengetahui hal tersebut mengatakan hukuman Murid Duduk Dilantai di Medan karena belum bayar SPP adalah akal akalan gurunya sendiri.
Ketua Yayasan Abdi Sukma Kota Medan, Ahmad Parlindungan, mengungkapkan hukuman duduk lantai merupakan akal-akalan Haryati sendiri.
Ia menegaskan yayasan tak pernah membuat aturan sedemikian rupa.
“Kami yayasan akan memberikan pembebasan tidak mengajar atau skorsing sampai waktu yang tidak tentukan,” ungkap Ahmad, Sabtu (11/1/2025).
“Semua siswa yang ada, mau bayar atau tidak, harus ikut (kegiatan) belajar mengajar.”
“Kami sangat kecewa dengan kondisi ini yang menjadi viral seluruh Indonesia, karena tidak ada aturan tertulis (duduk lantai karena nunggak SPP),” lanjutnya.
Lebih lanjut, soal spekulasi ada masalah pribadi antara Haryati dan ibu Mahesya, Ahmad membantahnya.
Ia memastikan tak ada masalah pribadi antara Kamelia dan Haryati.
Ahmad juga mengatakan pihak sekolah sudah mendatangi rumah Mahesya untuk menyampaikan permintaan maaf kepada Kamelia.
“Mediasi sudah. Sudah meminta maaf. Anaknya (Kamelia) ada 2 di sini, yang kelas 4 (Mahesya) dan (adik Mahesya) kelas 1 SD.”
“Nah, yang kelas 1 ini tidak ada masalah. Sama-sama tidak membayar uang sekolah,” jelas Ahmad.