Medan – Pemahaman generasi muda, pelajar, dan mahasiswa terhadap ideologi Pancasila dewasa ini kian menipis. Karena itu, nilai Pancasila perlu kembali disosialisasikan.
Menurut mantan Deputy Pemuda Kemenpora RI Sakhyan Asmara, sosialisasi yang harus dilakukan pemerintah seperti dengan mengadakan berbagai penataran, ceramah, dan bimbingan mengenai ideologi Pacasila. “Pemerintah perlu melaksanakan kembali penataran mengenai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4) karena hal ini dapat mempertahankan nilai-nilai Pancasila,” katanya pada acara Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Dikalangan Pemuda, Mahasiswa Dan Pelajar, di Medan, Rabu, (25/6 /2019).
Kemudian, pemerintahan yang baru terpilih dapat membentuk kembali BP-7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) untuk melaksanakan penataran dan pembudayaan P-4 bagi seluruh warga Indonesia.
Melalui penataran P-4 ini, diharapkan semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan generasi muda, pelajar, dan mahasiswa bisa semakin tinggi dan kuat sehingga tidak mudah terpengaruh berbagai budaya asing.
Selain itu, para generasi muda, pelajar, dan mahasiswa memiliki jiwa patriotisme yang kuat dan tetap membela serta mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ideologi Pancasila, menurut dia, tidak bisa dilupakan bagi segenap warga Indonesia karena hal ini menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara. “Jadi, setiap bangsa Indonesia harus tetap memegang teguh dan memahami nilai-nilai ideologi Pancasila dan jangan sampai dilupakan apalagi ditinggalkan,” ucapnya.
Dia pun meminta negara memperhebat sosialisasi dan penanaman ideologi Pancasila dikalangan para pelajar dan mahasiswa.
Hal itu agar para pelajar dan mahasiswa tidak terpapar paham radikal seperti Khilafah, serta mampu memahami Pancasila dengan baik dan benar.
Hal ini dikatakan Sakhyan Asmara menyikapi pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu yang mengungkapkan adanya 23,3 persen mahasiswa di seluruh Tanah Air setuju dengan wacana pendirian negara Islam atau khilafah. Kemudian 23,3 persen siswa SMA juga setuju hal yang sama.
“Kita bersyukur Pemerintah telah menetap 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila dan telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), tentu kita berharap sosialisasi dan penanaman ideologi Pancasila terus menerus dilakukan,” katamya
Dia menegaskan, para pendiri bangsa termasuk di dalamnya para ulama, telah berjihad dan sepakat melalui ijtihadnya bahwa negara Indonesia berdasarkan dan berideologi Pancasila.
Karena itu, lanjutnya, pengingkaran terhadap ideologi Pancasila tidak hanya bertentangan dengan Konsitusi dan hukum perundang-undangan yang berlaku, tetapi juga mengkhianati hasil ijtihad para ulama terdahulu.
Jadi, sosialisasi Ideologi Pancasila harus terus menerus dilakukan.
“Negara jangan sampai kalah oleh para pengusung ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila,” pungkasmya
Acara Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Dikalangan Pemuda, Mahasiswa Dan Pelajar melibatkan 100 peserta dan dihadiri Kasi Zulham Siregar dan Kabid Kepemudaan M Thohir (harry S)