MEDAN – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Utara bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” (STIK-P) Medan menggelar Diskusi Peranan Mahasiswa Dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila di Kampus STIK-P, Jl SM Raja Medan, Sabtu (29/6) lalu.
Sosialisasi ini turut menghadirkan beberapa pemateri, seperti Dr H Sakhyan Asmara MSP (mantan Sesmenpora RI/Ketua STIK-P), Muhammad Tohir SPd MPd mewakili Kadispora Sumut, Fakhrur Rozi SSos MIKom (Dosen FIS UIN Sumut/STIK-P), dan Odi Siregar (Ketua BEM STIK-P).
Ketua STIK-P, Dr H Sakhyan Asmara MSP, menjelaskan jika Pancasila memiliki peranan penting dalam keberlangsungan bangsa ini. Hal ini mengingat Pancasila merupakan ideologi bangsa dan sumber dari segala sumber hukum.
“Pancasila merupakan dasar negara, pandangan hidup bangsa, sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, cita-cita yang harus dicapai, dan sumber inspirasi perjuangan bangsa. Lalu, kristalisasi nilai yang sudah berakar sejak zaman dahulu dan ciri kepribadian bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain,” ujarnya.
Tohir selaku Kabid Layanan dan Kepemudaan Disporasu berharap kegiatan mampu meningkatkan kapasitas dan eksistensi organisasi kepemudaan, kemahasiswaan, dan kepelajaran yang produktif guna melahirkan kaum intelektual, pemimpin politik, dan kaum profesional lainnya.
“Penyelenggaraan ini juga diharapkan bukan sekadar mengenang kelahiran Pancasila, akan tetapi lebih jauh dari itu bagaimana memaknai secara luas tentang kelahiran, sejarah perjalanan panjang, dan merefleksikan nilai-nilai Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan untuk membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” ujarnya.
Dikatakan, paling tidak ada dua hal yang dapat dimaknai, yakni lahirnya Pancasila setiap tanggal 1 Juni harus dimanfaatkan sebagai momentum, pemacu, dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di kehidupan berbangsa dan bernegara. Lalu, mengamalkan warisan mulia para pencetus atau pendiri negeri ini untuk kemajuan bangsa sekaligus sumbangsih kepada dunia.
“Maka semangat memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara jangan takut mencoba dan salah. Tanamkan optimisme sesuai dengan semangat yang sudah dikobarkan para pemuda-pemuda terdahulu,” ujarnya.
Di tengah-tengah kondisi bangsa yang dibayang-bayangi krisis politik saat ini, kata Tohir, generasi muda dituntut untuk tetap kritis dan bersuara tanpa harus kehilangan pijakan intelektual. Untuk itu generasi muda harus melektakkan sikap dan aksinya dalam koridor agenda-agenda strategis, sehingga melahirkan generasi muda yang inovatif, kreatif, dan berkarakter.