Medan – Dua pelajar terpilih menjadi salah satu pasukan pengibar Merah Putih di Istana Negara dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2018. Dia adalah Suci Idzihar Hulwa asal Pematang Siantar dan Lucas Siburian dari Medan.
Kedua pelajar terbaik yang merupakan utusan Sumut ini akan mengikuti pelatihan Paskibraka Nasional di Pusat Pendidikan dan Pengembangan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPON) Cibubur Jakarta Timur.
Selain itu, juga ditetapkan Sella Dwi Jesika dari Batubara dan Kensyah Khairul Rambe asal Tapteng sebagai cadangan untuk mengikuti seleksi tingkat nasional.
Adapun materi seleksi yang diikuti peserta di tingkat nasional tersebut terdiri dari pasukan baris berbaris (PBB), pengetahuan umum, wawasan, Bahasa Inggeris dan etika.
Setiap tahun Pemprovsu menyeleksi putra-putri terbaik dari jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dari Kabupaten/Kota se Sumatera Utara untuk diberi tugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera (paskibra) Merah Putih pada upacara Hari Kemerdekaan di Istana Negara dan ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Untuk tahun ini, Pemprovsu juga menyeleksi sebanyak ratusan siswa-siswi terbaik dari seluruh SMA se Kabupaten/Kota. Dari seleksi yang dilakukan, Dispora akan menetapkan 66 siswa dan siswi terbaik untuk diberi tugas melaksanakan tanggung jawab sebagai Paskibra tingkat propinsi Sumatera Utara.
Kadisporasu H Baharuddin Siagian SH MSi saat menutup seleksi berharap pelajar yang terpilih bisa menjadi kebanggaan Sumut. Selain menjaga nama baik, dua pelajar yang lolos seleksi dari ratusan peserta itu juga diharapkan menjadi duta yang mempromosikan Sumatera Utara.
“Selamat kepada anak-anak kami yang telah lulus seleksi paskibraka nasional, kalian terpilih dari sekian banyak utusan SLTA Kabupaten Kota se-Sumatera Utara,” ujar Bahar., kemarin (9/5/2018)
Pada kesempatan itu, Baharuddin berpesan agar menjaga nama baik Sumut dan juga harus mempunyai referensi tentang Sumut, yakni soal adat budaya, potensi pariwisata termasuk kebanggaan Sumut, yaitu Bandara Kuala Namu yang mulai beroperasi 25 Juli 2013, yang merupakan Bandara terbesar di Indonesia.
“Anak-anak kami harus bisa menjadi duta Sumatera Utara, karena saat ini kalian bukan hanya utusan kabupaten, tetapi utusan Provinsi Sumatera Utara.” ujarnya yang pada kesempatan itu didampingi Kabid Pemuda Disporasu M Tohir.