Disporasu sangat berharap para pelatih daerah menjadi ujung tombak pembinaan futsal di Sumatera Utara. Hal tersebut diungkapkan Kadisporasu melalui Kabid Pembinaan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Sumut, Josua Sinurat.
“Pembinaan futsal Indonesia berawal dari daerah. Kita harap ini bisa terealisasi di Sumut” kata Josua Sinurat dihadapan peserta saat menutup kursus pelatih futsal level nasional 2019 di Gor Futsal, Pancing, Kamis (17/10) sore
Kursus pelatih futsal ini digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara (Disporasu) yang dimulai 14-17 Oktober dan diikuti 30 peserta dari 18 Pengcab Asosiasi Futsal Kab/Kota se-Sumut merupakan cikal bakal lahirnya generasi pelatih yang kelak mampu melahirkan pemain-pemain futsal berkualitas didaerah ini.
“Bermodal ilmu kepelatihan yang telah didapat selama mengikuti setiap sesi yang diberikan para instruktur dapat diyakini dalam kurun waktu yang tidak akan lama lagi, kualitas atlet yang ditangani pelatih bersertifikat akan mampu dilahirkan dengan pola yang terarah dan tepat sasaran. Makanya kita sangat menaruh harapan besar, melalui kegiatan ini, penerapan ilmu yang dicapai nantinya mampu ditumbuhkembanghkan guna melahirkan pemain-pemain futsal handal yang kita persiapkan dimassa mendatang.”ujarnya
Josua mengingatkan pada para pelatih yang telah memiliki sertifikat kepelatihan untuk dapat benar-benar menerapkan ilmu yang telah didapat dengan langsung mempraktekan pada masing-masing anak asuh di kab/kota tempatnya bernaung. “Tidak ada istilah berdiam diri, ilmu yang didapat harus segera diturunkan pada anak asuh guna nantinya dapat diterapkan sebagai bagian dari program pembinaan yang terarah dan tepat,”ungkapnya.
Terlebih Sumut akan menyongsong menjadi tuan rumah bersama Aceh pada PON XXI 2024 mendatang, artinya segala persiapan diseluruh lini dan stake holder harus sudah dipersiapkan sejak dari dini. Makanya guna mencapai keinginan meraih prestasi yang diharapkan saat menjadi tuan rumah, Pemprovsu melalui Disporasu menekankan pada semua pihak yang menangani dan mengurusi olahraga termasuk dicabang futsal untuk dapat benar-benar mempersiapkan atlet-atlet yang memiliki daya saing dan berkualitas.
”Semua kita siapkan dan menyangkut lahirnya atlet, itu kita serahkan pada pelatih yang telah memiliki standard dan kualitas yang bersertifikat nasional,”pungkas Josua Sinurat.
Sementara instruktur dari Federasi Futsal Indonesia, Dadang Iskandar dan Ade Lesmana yang dimintai komentarnya mengaku, program kepelatihan yang diberikan pada peserta harus pula mampu diimplementasikan menjadi sebuah program pembinaan yang mumpuni. Artinya dalam membina kita harus mampu menitik beratkan pola pembinaan yang benar dan mengikuti standard yang telah ditentunkan. Dan jika pola pembinaan ini dapat benar dijalankan, sudah barang tentu hasil yang didapat juga akan mampu dicapai dengan maksimal.”Program dan pola harus tepat dijalankan pelatih, jika salah diawal sudah pasti kedepannya bakal salah dalam menciptakan dan membina atlet,”tuturnya.
Peserta yang mengikuti kursus ini masing-masing dari Medan, Deli Serdang, Langkat, Binjai, Serdang Bedagai, Tebingtinggi, Batu Bara, Asahan, Pematangsiantar, Toba Samosir, Dairi, Padang Sidempuan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Tapanuli Tengah, Taput, dan Tapanuli Selatan. (Harry S)