Medan – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Utara gelar kursus pelatih futsal level nasional 2019 di LJ Hotel Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, 14 sampai 17 Oktober.
Bekerjasama dengan Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Sumut, penataran ini diikuti 30 para pelatih pada pelatihan peningkatan dan tenaga keolahragaan pada penataran pelatih cabor futsal tingkat nasional 2019 yang berasal dari 18 pengcab Asosiasi Futsal Kabupaten/Kota (AFK) se-Sumut, menghadirkan instruktur dari Federasi Futsal Indonesia, Dadang Iskandar dan Ade Lesmana.
Para pelatih berasal antara lain dari Medan, Deli Serdang, Langkat, Binjai, Serdang Bedagai, Tebingtinggi, Batu Bara, Asahan, Pematangsiantar, Toba Samosir, Dairi, Padang Sidempuan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Tapanuli Tengah, Taput, dan Tapanuli Selatan. Penataran ini dibuka Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumut, H Baharuddin Siagian, SH, MSi.
Dalam sambutannya, Baharuddin mengatakan, jika futsal menjadi harapan bagi Sumut untuk meraih prestasi. “AFP patut bersyukur karena futsal salah satu cabor utama kita untuk dilatih. Kenapa ini dipilih, karena setelah sepakbola, futsal merupakan pertandingan yang banyak peminatnya. Jadi inilah yang menjadi salah satu pemikiran bagi kami, kenapa kami melatih pelatih futsal ini,” tutur Baharuddin.
Turut hadir Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Sumut, Ir Aspan Sopian Batubara, Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Sumut, Josua Sinurat, Baharuddin menambahkan, jika pertumbuhan futsal di Sumut cukup menjadi perhatian. Hal ini kiranya mendorong prestasi. Tak ayal, PON 2024 menjadi target yang harus dicapai. “Futsal banyak di Medan dan daerah lain. Bagi kami, Dispora Sumut memikirkan kedepan, bagaimana futsal menghasilkan prestasi kedepan. Tujuan ini melatih untuk PON 2024. Ada waktu empat tahun. Ada waktu lakukan pembinaan kepada atlet yang miliki potensi,” tegasnya.
Hasil dari penataran ini, lanjutnya, diharapkan mampu menelurkan atlet dan meraih prestasi. Namun, ia mengingatkan, para pelatih memilih dan menentukan atlet berdasarkan kemampuan dan prestasi. “Kegiatan ini momentum terbaik bagi para pelatih Sumut untuk menjadi pelatih nasional. Suatu kebanggaan bila membawa klub raih prestasi. Kita harus memilih pemain itu karena kualitas, kemampuan. Bukan karena lainnya. Futsal Sumut harus berbicara di tingkat nasional dan terutama terbaik diluar Pulau Jawa,” pungkasnya.
Sedangkan Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Sumut, Ir Aspan Sopian Batubara mengatakan, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi para peserta. Hasil dari kursus ini kiranya mendapatkan pelatih yang memenuhi standarisasi dan profesional. “Kesempatan ini manfaatkan sebaik-baiknya. Sehingga mendapat kedudukan yang sama. Kedepannya harus proporsional mengikuti segala aturan sehingga ada aturan standarisasi dalam melatih futsal,” akhirnya.