Pemerintah Kota Medan terus berkomitmen terkait dengan kebersihan lingkungan, hal ini terbukti dengan akan dimasukkannya metode kebersihan di kurikulum pendidikan sekolah. Sehingga tidak hanya pengetahuan tentang kebersihan, para siswa juga akan langsung mempraktekkan menjaga kebersihan lingkungan.
Demikian hal ini disampaikan Wali Kota Medan Drs.H.T Dzulmi Eldin S,M.Si.,M.H dihadiri Wakil Wali Kota Medan Ir. H Akhyar Nasution, MSi dalam Focus Group Discussion (FGD) Kurikulum Kebersihan Bagi Siswa Di Kota Medan yang digelar Ruang Kerja Wakil Walikota Kantor Walikota Medan, Kamis (04/07).
FGD Kurikulum Kebersihan Bagi Siswa ini turut dihadiri, Kadis Lingkungan Hidup, Drs. Syarif Armansyah Lubis, Kabag Pembangunan, Zulfansyah Ali, Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Zulfahri Ahmad, Kabag Agama, Adlan dan Kabid Balitbang, Bantuan Effendy serta Kabid Dinas Pendidikan Masrul Badri.
Dikatakan Wakil Wali Kota, rencana memasukkan metode kebersihan pada kurikulum pendidikan sekolah bertujuan untuk memberi edukasi kepada siswa agar dapat menjaga kebersihan lingkungan sejak dini. Artinya kultur sebagian masyarakat kota Medan yang saat ini tidak dapat menjaga kebersihan dengan membuang sampah sembarangan akan berkurang.
“Jika metode kebersihan ini masuk di kurikulum sekolah, maka secara otomatis siswa akan diberi pelajaran dan langsung mempraktekkan menjaga kebersihan lingkungan sehingga ini akan berdampak di luar sekolah khusus di lingkungan tempat tinggalnya. Artinya jika siswa sudah mengetahui dan mengerti akan kebersihan lingkungan, maka diluar sekolah juga akan menjaga kebersihan lingkungan”, kata Wakil Wali Kota.
Menurut Wakil Wali Kota, Metode Kebersihan ini nantinya akan masuk di kurikulum pendidikan sekolah mulai dari PAUD, TK dan Sekolah Dasar (SD). Untuk itu melalui FGD ini, OPD terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan hidup dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan akan berkolaborasi untuk bagaimana mekanisme masuknya metode kebersihan lingkungan.
” Selama ini kita hanya mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan menjabarkan sanksi- sanksinya. Akan tetapi hal tersebut belum efektif, untuk itu kita berencana akan memasukkan metode kebersihan lingkungan di kurikulum pendidikan, sehingga anak – anak sejak dini sudah diberi pengetahuan dan langsung mempraktekkan menjaga kebersihan lingkungan. Dengan begitu di lingkungan tempat tinggal mereka juga akan menjaga kebersihan, apalagi jika melihat orang disekitar khususnya keluarganya membuang sampah sembarangan pasti anak tersebut akan menegur”, ungkap Wakil Wali Kota.
Dijelaskan Wakil Wali Kota, masuknya metode kebersihan lingkungan di kurikulum pendidikan ini targetnya adalah pembentukan karakter anak. Artinya yang dilakukan saat ini merupakan investasi masa depan yang akan kita rasakan 5 sampai 10 mendatang.
” Untuk itu sebelum ajaran baru dimulai, kita harus segera memformulasikan untuk memasukkan Metode Kebersihan di kurikulum pendidikan sekolah. Kita harapkan langkah ini dapat menjadikan Kota Medan dengan lingkungannya yang lebih bersih dan asri”, jelas Wakil Wali Kota.
Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan