Medan – Pengprov PBSI Sumatera Utara meminta Pengkab-Pengkot untuk lebih aktif meng-entry data-data atlet yang berada di klub-klub di daerah ke Sistem Informasi (SI) PBSI agar pembinaan atlet dapat terus berjalan.
Demikian dikatakan Ketua Umum PBSI Sumut Suripno Ngadimin melalui Sekum Edi Ruspandi saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Implementasi SI Pengprov PBSI Sumut dengan tema ‘Wujudkan kejayaan organisasi dan atlet melalui pengelolaan SI yang profesional dan akuntabel’ di Aula GOR PBSI Sumut, Jalan Willem Iskandar, Medan, Minggu (28/4).
Dihadapan belasan Pengkab/pengkot PBSI se-Sumut yang hadir, Edi cukup prihatin dengan jumlah data atlet yang masuk di SI PBSI, menilik Sumut adalah provinsi yang besar dan banyak atlet bulu tangkis.
“Saat ini kita hanya punya data 510 atlet di SI dari 152 klub. Artinya jika kita rata-ratakan tiap klub hanya mendaftarkan 3-4 atlet. Ini cukup riskan,” kata Edi yang turut didampingi Tri Purnowidodo, Kabid Keabsahan dan SI Pengprov PBSI.
Lebih lanjut Edi berharap, ilmu yang di dapat dari kegiatan ini segera diaplikasikan ke klub-klub agar klub-klub itu benar-benar dalam menjalankan pembinaan.
“Maka dari itu jika satu klub saja ada 10 atlet, kita sangat berharap target 1.500 atlet masuk dalam SI, sehingga pembinaan bisa berjalan dengan profesional,” tambahnya.
Kabid Keabsahan dan SI Pengprov PBSI Sumut, Tri Purnowidodo menjelaskan, melalui SI ini tentu mempermudah data-data baik itu data atlet, data klub dan sebagainya untuk mengikuti sebuah kompetisi resmi PBSI.
“Contohnya dulu kita mengikuti turnamen di Jakarta harus membawa berkas ijazah, akte kelahiran yang asli. Dan sempat kejadian ada berkas yang hilang. Maka melalui SI ini tentu mempermudah atlet dan klub mengikuti suatu turnamen yang saat ini perihal administrasi sudah melalui digitalisasi. Jadi dengan kian banyak atlet yang terdata di SI, makin banyak atlet yang bisa mengikuti kompetisi resmi,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan SI ini tidak ada lagi istilah pencurian umur dan juga melihat mana Pengkab/Pengkot dan klub-klub yang benar-benar menjalankan pembinaan. “Selain itu ada aspek hukum dalam SI ini. Jadi harus dijaga user SI ini serta juga harus dijaga kerahasiaannya,” pesannya.
Tim Keabsahan dan SI dari Pengurus Pusat (PP) PBSI, Oberlin Simanjuntak yang turut hadir sebagai pemateri mengatakan, secara geografis Sumut yang besar seharusnya masuk dalam jajaran memiliki atlet bulutangkis yang paling banyak di Indonesia.
“Namun kenyataannya tidak. Contohnya dengan Jakarta, mereka sudah memiliki ribuan atlet yang terdata di SI. Maka dari itu, mari kita bersama-sama menggaungkan SI ini,” ucapnya.
Pria asli asal Pematang Siantar ini menjelaskan, saat ini baru sekitar 26 ribu atlet dari seluruh Indonesia yang masuk di SI dan PP PBSI berkeinginan mencapai target 30 ribu atlet masuk SI sampai akhir tahun ini.
“Tak lain dan tak bukan tujuannya adalah agar kian banyak atlet yang berlaga dalam sebuah kompetisi yang secara tidak langsung persaingan itu semakin ketat,” pungkasnya.
Reply
Forward