Tanjung Balai – Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke 111 (20/5) yang dilaksanakan di Halaman Kantor Walikota Tanjung Balai Km.5 Jalan Sudirman Kel. Sijambi Kec. Datuk Bandar Kota Tanjung Balai bertemakan,”Bangkit Untuk Maju”. Bertindak sebagai Irup Wakil Walikota Tanjungbalai Drs.H.Ismail dan sebagai Komandan Upacara Abu Said.S.Ag.
Turut hadir Danlanal TBA Letkol Laut Ropitno, Anggota DPRD Kota Tanjung Balai Ir.Rusnaldi, Mewakili Pengadilan Negeri Tanjungbalai, Mewakili Kejaksaan Negeri Tanjungbalai A.B.Silitonga, Danki subden 3/B Sat Brimob Polda Sumut Kota Tanjung Balai AKP M.Kadoli, Kemenag Kota Tanjungbalai Al Ahyu. MH, Sekda Pemko Tanjung balai Halmayanti.SH.
Adapun peserta upacara terdiri dari Barisan TNI-AD Kodim 0208/AS, Barisan TNI-AL Lanal TBA, Barisan Brimob Subden 3/B Kota Tanjung Balai, Barisan Polres Tanjung Balai, Barisan PNS Pemko Tanjungbalai, Barisan Kepling Se-Kota Tanjungbalai, Barisan Pramuka Tanjung Balai, Barisan Pelajar SMA Sederajat Tanjung Balai dan Barisan Pelajar SLTP/MTS Tanjung Balai.
Dalam arahannya Wakil Walikota Tanjung Balai membacakan Amanat dari Kominfo RI yang berisikan “Sumpah palapa tersebut merupakan embrio paling kuat bagi janin persatuan Indonesia, wilayah Nusantara yang disatukan oleh gajah mada telah menjadi acuan bagi perjuangan berat bagi pahlawan nasional kita untuk mengikat wilayah indonesia seperti yang secara De Jure terwujud dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke 111 tahun, kali ini sangat relavan jika dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut. Kita berada dalam situasi pasca pesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagai besar masyarakat kita. Kita mengaspirasikan pilihan berbeda beda dalam pemilu, Namun semua pilihan pasti kita biarkan untuk kebaikan bangsa, oleh sebab itu tidak ada masalah jika dipertajam dan justru persatuan sosial kita.
Apalagi peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini juga dilangsungkan dalam suasana bulan Ramadan bagi umat muslim bulan suci ini menuntun kita mengajar ngejar pahala dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dibenci Allah SWT seperti permusuhan dan kebencian apalagi penyebar kebohongan dan fitnah hingga pada akhirnya pada bulan Ramadan nanti kita seperti Mahapatih Gajah Mada mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang bersih berkat hubungan yang kembali Fitri dengan saudara-saudara di sekitar kita.
Seraya mengajak agar kita semua sebagai sesama anak bangsa secara sadar makna peringatan kali ini dengan memperbarui semangat gotong royong dan kolaborasi sebagai warisan kearifan lokal yang membawa kita menuju kejayaan pentas Global ini.
Akhir kata saya atur kan semangat memperingati hari kebangkitan nasional yang ke 111.Dengan semua harapan tersebut kiranya sangat relevan apabila peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Sumatera dengan tema “Bangkit untuk Bersatu” kebangkitan untuk persatuan. (SED)