BANDA ACEH – 20 Desember selalu diperingati sebagai hari anak internasional sebagai upaya untuk mempromosikan kebersamaan dan kesadaran global terkait peningkatan kesejahteraan anak. Pusat Kajian dan perlindungan Anak (PKPA) selaku lembaga yang bergerak untuk pemenuhan hak-hak anak tidak ketinggalan turut serta memeriahkan peringatan Hari Anak Internasional tersebut.
Mengusung tema Tolak Pernikahan Dini dan Tolak Kekerasan pada Anak, PKPA menggelar Panggung Anak Dunia di Taman Ahmad Yani, Jalan Imam Bonjol, Medan Maimun (2/12/2018). Tolak pernikahan Dini dan Tolak Kekerasan pada Anak menjadi tema yang dipilih karena PKPA merasa bahwa secara nasional kasus pernikahan anak dengan berbagai latar belakang masih tinggi.
“1 dari 5 anak perempuan usia dibawah 18 tahun rentan menikah di usia anak. Dampaknya pada anak dan efek domino dari pernikahan anak sangat besar, salah satunya adalah kemiskinan, tingginya angka kematian bayi dan kematian ibu.” Papar Misran Lubis selaku Senior Officer PKPA.
Hal senada juga disampaikan oleh Keumala Dewi selaku Direktur Eksekutif PKPA, beliau berpendapat bahwa perayaan hari anak internasional seharusnya jangan di jadikan sekedar selebrasi saja melainkan harus ada kebijakan dan program yang lebih mengarah pada pemberdayaan dan kesejahteraan anak kedepan.
“Menghadapi masa persaingan ketat ini, maka anak sekarang harus dibekali dengan keterampilan dan pendidikan, sehingga tidak gampang menjadi korban pernikahan anak yang pada akhirnya menambah masalah penagngguran, kemiskinan dan kekerasan.” Tegas Keumala Dewi selaku Direktur Eksekutif PKPA.
Pada Pagelaran ini, PKPA mengajak anak-anak untuk mengisi Hari Anak Internasional dengan menyuarakan pendapat mereka tentang hak anak, keinginan mereka untuk menolak kekerasan dan menolak pernikahan dini melalui cara yang menyenangkan dan diminati anak, mulai dari menari, menyanyi, berpuisi hingga bermain musik.
Panggung Anak Dunia ini tidak hanya dihadiri oleh anak-anak dari berbagai usia, namun juga para orang tua dan masyarakat umum yang mendukung terpenuhinya hak-hak anak. Panggung Anak Dunia di tutup dengan kegiatan pelepasan balon yang berisi harapan agar anak memperoleh hak-hak mereka.
Perayaan Hari Anak di Palu
Tidak hanya di Medan, PKPA juga mengajak anak-anak korban bencana Gempa dan Tsunami Palu untuk ikut serta merayakan Hari Anak Internasional di Palu, Sulawesi Tengah. Perayaan Hari Anak Internasional dimeriahkan dengan menyelenggarakan berbagai lomba, mulai dari balap karung, estafet guli hingga bakiak.
Perayaan Hari Anak Nasional ini telah dilaksanakan di 2 lokasi, Sekolah Dasar dan Menengah Satu Atap Kelurahan Layana Kecamatan Mantikulore dan Pos Pengungsian Kompas Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore (1-2/12/2018), kegiatan sejenis juga rencananya akan dilaksanakan di Pos Pengungsian Kelinci Kelurahan Tondo.
Kegiatan ini dilaksanakn dengan antusias oleh seluruh masyarakat baik anak maupun tokoh masyarakat, terbukti dari sekurang-kurangnya 372 anak mengikuti berbagai lomba yang digelar oleh PKPA.