Medan| Tuan rumah PSDS Deliserdang gagal meraup poin penuh. Mereka hanya bermain tanpa gol saat menjamu Solok FC pada leg pertama lanjutan Liga 3 putaran regional Sumut 1 di stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam Sabtu, (13/10/2018) sore.
Hasil ini menjadi PR bagi tim besutan pelatih Ansyari Lubis. Pasalnya leg 2 dimainkan di kandang Solok Fc pekan depan. Sebaliknya, bagi Solok FC menjadi keuntungan karena bermain di kandang.
“Leg2 kami tetap menyerang. Karena itu pertahanan yang terbaik. Minimal kami main imbang dengan mencuri gol. Misal hasilnya 1-1”,ujarnya.
Namun, kata Ansyari, yang menjadi masalah adalah status klub Solok FC. “Klub ini milik salah satu exco PSSI Ferry Muliadi. Yach… bisa jadi klub titipan”, ujarnya saat konprensi pers usai pertandingan.
Komentar Ansyari cukup beralasan. Sepanjang laga, Solok FC merasa diuntungkan wasit. “Wasit asal Jakarta ini acapkali memberi keuntungan terhadap Solok FC. Kami banyak dirugikan. Itulah sepakbola Indonesia”,ujarnya.
Meski begitu dalam laga lawan Solok FC bukan berarti PSDS tak punya peluang. Dua peluang gol jelang akhir babak kedua gagal menghasilkan gol. Dua sepakan pemain depan PSDS melebar dari gawang. Disamping itu, ketatnya barisan pertahanan Solok FC membuat anak-anak Deliserdang sulit membobol gawang Solok FC.
“Anak-anak bermain sesuai intruksi. Tak ada celah buat pemain PSDS”, timpal pelatih Solok FC Robby Mariandi.
Soal wasit katanya bukan wewenang dirinya mengomentarinya. “No Comment. Itu bukan ranah kita”,ujarnya. (malaon)