PALEMBANG – 3 poin berhasil diraih PSMS Medan atas Martapura FC di pertandingan babak 8 besar Liga 2 Indonesia di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Kamis (14/11/2019).
Laskar Ayam Kinantan berhasil menekuk Martapura FC dengan skor 2-1. Dengan kemenangan ini membuat PSMS Medan menambah semakin kuat di papan atas klasemen dengan perolehan 4 poin, sementara Martapura FC semakin terpuruk di papan bawah grup B.
PSMS Medan berhasil unggul lebih dulu di babak pertama.Gol tunggal dari Eki Fauji mampu membawa PSMS Medan berada di atas angin di babak pertama dengan skor 1-0. Alhasil Martapura FC harus berjuang lebih gigih lagi untuk menyamakan kedudukan bahkan unggul di babak ke-2.
Sebenarnya PSMS Medan berpeluang menang lebih dari satu gol di babak pertama.Baru 3 menit pertandingan saja, Eki sudah mengancam gawang Ali Budi, sayang bola yang dilepaskan terlalu lemah sehingga masih dapat dibaca oleh kiper lawan.
Serangan balik dilakukan oleh Martapura FC, Gideon Marshel yang mendapatkan peluang melalui tendangan bebas belum mampu menjebol gawang lawan karena bola melambung ke atas gawang.
Puncaknya di menit ke-24 Yuda Rizky Irawan akhirnya berhasil menjebol gawang Martapura FC.
Bola yang terus dimainkan di depan gawang akhirnya jatuh ke kaki Yuda sehingga ia yang berada di depan gawang dengan mudah memasukkan bola ke gawang Ali.
Di menit 26 Martapura kembali mengancam gawang Alfonsius yang mendapatkan umpan dari rekannya, sayang bola masih melambung.
Hingga 45 menit waktu normal, skor tetap 1-0, kemenangan sementara bagi PSMS Medan.Di babak ke-2 PSMS Medan kembali menciptakan gol dengan memanfaatkan bola tendangan sudut.
Tendangan sudut yang dilakukan oleh pemain PSMS Medan berhasil dimanfaatkan Bruno Casimir di menit ke-64.Tendangan keras dari kaki kiri Bruno berhasil menjebol gawang Martapura FC, skor 2-1.
Namun di menit ke-75 Martapura FC berhasil memperkecil ketertinggalan dengan dihadiahi tendangan pinalti. Bola yang dieksekusi oleh Rahel Ardiansyah berhasil memperkecil ketertinggalan 2-1.
Jelang akhir babak ke-2 keributan terjadi dan membuat wasit harus mengeluarkan kartu merah kepada skuad PSMS Medan atas nama Kesuma Satria.
Tak lama waktu berselang, peluit panjang dibunyikan wasit tanda pertandingan selesai. Skor akhir 2-1.
Pelatih Kepala PSMS Medan, Jafri Sastra mengatakan bahwa penampilan anak asuhnya lebih baik dari pertandingan lalu saat menghadapi Persik Kediri beberapa waktu lalu.
Ia menilai anak asuhnya lebih disiplin di lapangan serta ada perbaikan dari aspek percaya diri dan mental.
“Kami sangat bersyukur dengan kemenangan hari ini dan menjaga asa kami untuk lolos ke semifinal. Kita tinggal bertemu dengan Persita Tangerang,” katanya.
Ia menilai bahwa anak asuhnya bisa memanfaatkan peluang-peluang gol sehingga dua gol berhasil disarangkan oleh PSMS Medan.
“Soal kartu merah itu insiden. Kalau insiden itu kena apa-apanya wasit yang paling tahu. Kita tidak bisa komentar soal itu,” ujarnya.
Meski menang dengan 2 gol, masih ada catatan dari Jafri terutama terkait dengan kontrol emosi.
“Kurang kontrol emosi. Kita dalam kondisi unggul, kurang kontrol emosi, tentu akan diperbaiki karena saya pikir kedua tim main terbuka dan saling menyerang dan bertahan. Dua peluang didapatkan dan dua gol yang didapatkan untuk keunggulan kami,” terangnya
Gagal meraih poin atas PSMS Medan, Martapura FC mengakui atas kekalahan dengan skor 2-1 tersebut.
“Sebagai pelatih, saya akui pertandingan berakhir 2-1 kemenangan untuk PSMS Medan. Selamat untuk PSMS,” kata Pelatih Kepala Martapura FC, Frans Sinatra Huwae usai pertandingan.
Namun Frans menyayangkan kepemimpinan wasit yang dipimpin oleh Steven Yubel Poli pada pertandingan tersebut, puncaknya di menit-menit akhir.
“Saya hidup di bola, saya ikuti aturan sepakbola. Tahun ini entah tahun ke berapa. Kok PSSI tega-teganya menugaskan wasit seperti itu,” ungkapnya.
Ia mengaku bahwa dirinya orang yang sportif dan mengakui atas kemenangan PSMS Medan dengan 2 buah gol.
Namun ia menyayangkan adanya kartu kuning yang menghampiri pemainnya di bench secara tiba-tiba. Sementara kejadian yang ada di lapangan tidak dilaporkan. Ia mempertanyakan ada apa sebenarnya?
“Saya tidak menuduh wasit tapi apa tujuannya ini?,” ujarnya