Tanjung Balai – Pasca penembakan 2 orang terduga teroris inisial AN dan RI oleh pihak Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri di Jalan Jumpul Lingkungan VI Kelurahan Kapias Pulau Buaya Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai, Kamis (18/10) sangat mengejutkan masyarakat.
Saat ini kedua terduga teroris tersebut langsung diboyong anggota Densus Mabes Polri ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Kejadian tersebut menurut salah seorang warga dikejutkan dengan suara tembakan yang dilakukan pihak petugas saat akan mengamankan dua orang terduga teroris.
Pada awal mula penangkapan tersebut, kedua terduga teroris tersebut dikejar petugas dari rumah salah seorang terduga teroris di Jln.Pukat Link V Kel.Perjuangan Kec.Teluk Nibung.
“Kedua orang terduga teroris tersebut lari dari Jln.Pukat menuju ke Jln. Jumpul dan langsung bersembunyi di kamar mandi rumah kontrakan di lokasi tersebut.
Namun petugas mengejar terus kedua terduga teroris itu sampai menuju kamar mandi. Karena adanya perlawanan dari kedua terduga teroris itu, petugas langsung melumpuhkannya dengan tembakan.
“Seorang petugas yang memegang pistol itu berhadapan dengan dua terduga teroris, saat akan ditangkap, kedua terduga teroris itu melawan hingga dilakukan penembakan,”ujar warga tadi.
Salah seorang terduga teroris inisial RI alias Ditawar yang selalu dipanggil namanya oleh Masyarakat Link.V Kelurahan Perjuangan Kec.Teluk Nibung. Mereka tidak menyangka kalau pemuda tanggung bernama Sitawar alias RI yang selama ini sopan dan hormat terhadap masyarakat ternyata terlibat jaringan teroris.”Selama ini dalam kesehariannya lajang tanggung terduga teroris tersebut cukup bagus bermasyarakat.
“Dia tinggal bersama ibunya berdua saja dirumah, Sitawar terduga teroris itu anak laki kaki paling bungsu dari tiga bersaudara. Kakaknya yang sulung sudah berkeluarga dan tinggal di Aceh ikut suaminya, sedangkan kakaknya yang nomor dua juga tinggal di Aceh ikut bersama kakak sulungnya,”ujar ibu Zainab tetangga RI alias Sitawar terdua teroris.
Hal senada juga dikatakan ibu Siah warga lainnya yang juga tetangga terduga teroris, Sitawar ini memang dalam pergaulannya sesama anak muda jarang bergaul, tetapi tutur sapanya kepada masyarakat dan juga orang tua dilingkungan ini sopan dan hormat. “Rumah yang dia tempati berdua dengan ibunya itu adalah rumah milik sendiri.
Semenjak orang tua laki lakinya meninggal dua Tahun yang lalu,pintu rumah mrreka selalu tertutup.
Dikatakannya lagi,selama mereka hidup bertetangga dengan keluarga Sitawar terduga teroris ini hampir sepuluh tahun,tidak pernah terlihat hal hal yang mencurigakan.
“Tidak pernahla kami lihat dirumah mereka ada perkumpulan, kerna pintu rumah mereka lebih sering tertutup. Kalau untuk masalah beribadah Sitawar ini rajin sholat dan mengaji di mesjid.Tak sangka la kami RI alias Sitawar ini adalah terduga teroris,”pungkasnya.(Surya)