Sejarah Museum Negeri Sumatera Utara yang Diresmikan Tahun 1982
Museum Negeri Sumatera Utara adalah salah satu destinasi budaya penting yang terletak di Kota Medan. Museum ini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan kebudayaan Sumatera Utara dari masa prasejarah hingga era modern.
Selain menyimpan berbagai koleksi bersejarah, museum ini juga memberikan pengalaman edukatif yang menarik bagi pengunjung. Oleh karena itu, museum ini sangat cocok untuk Anda yang ingin mengenal lebih dalam kekayaan budaya dan sejarah Sumatera Utara
Sejarah Museum Negeri Sumatera Utara
Museum Negeri Sumatera Utara resmi berdiri pada tanggal 19 April 1982, dengan peresmian yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Dr. Daoed Joesoef. Namun, peletakan koleksi pertama museum ini terjadi jauh sebelumnya, yaitu pada tahun 1954, yang dilakukan oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Koleksi pertama tersebut berupa sepasang Makara yang berasal dari Biara Sitopayan di Kabupaten Padang Lawas Utara. Karena kehadiran koleksi Makara ini, museum ini juga dikenal sebagai “Gedung Arca. ”
Museum ini dibangun di atas lahan seluas 10. 468 meter persegi dengan desain bangunan utama yang terdiri dari dua lantai, menyerupai rumah tradisional khas Sumatera Utara. Ornamen di bagian atap depan museum mencerminkan keberagaman etnis di daerah ini, termasuk Melayu, Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak, dan Nias.
Alamat Museum Negeri Sumatera Utara
Museum ini berlokasi di Jl. H. M. Joni No. 51, Teladan Barat, Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara. Posisi museum yang berada dekat dengan pusat kota membuatnya mudah diakses, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Jam operasional museum adalah setiap hari kerja, mulai pukul 08. 00 hingga 16. 00 WIB. Untuk kunjungan kelompok atau edukasi, disarankan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu agar pengalaman berkunjung menjadi lebih nyaman.
Koleksi Museum Negeri Sumatera Utara
Museum ini memiliki sekitar 6. 799 koleksi yang bervariasi, meliputi peninggalan sejarah dan budaya dari masa prasejarah, pengaruh Hindu-Buddha, Islam, dan perjuangan kemerdekaan.
Beberapa koleksi utama yang dimiliki museum antara lain:
-
Artefak prasejarah, seperti peti mati batu (sarkofagus), patung batu dan kayu, serta manuskrip Batak kuno yang dikenal dengan nama pustaha Laklak.
-
Koleksi Hindu-Buddha, yang mencakup arca batu, prasasti, pecahan gerabah, serta replika candi dari situs purbakala Padang Lawas.
-
Artefak Islam, termasuk nisan batu dari Barus, manuskrip Al-Qur’an kuno, dan replika masjid Medan Azizi.
-
Koleksi kolonial yang menggambarkan kehidupan multikultural di masa penjajahan Belanda, termasuk alat perdagangan dan foto-foto bersejarah.
-
Koleksi senjata tradisional dan modern yang digunakan dalam perjuangan melawan penjajah.
-
Koleksi etnografi yang menampilkan pakaian tradisional, alat musik, tekstil, dan miniatur rumah adat dari berbagai suku di Sumatera Utara.
-
Koleksi khusus dari Thailand, yang mencakup pakaian, perhiasan, dan peralatan untuk upacara.
Dengan berbagai koleksi yang dimiliki, Museum Negeri Sumatera Utara menjadi salah satu destinasi penting untuk memahami sejarah dan budaya daerah ini.