Deontay Wilder mengakui bahwa dia berhubungan seks hanya dua jam sebelum pertarungan. Itu diakui sebagai kekuatan jimatanya.
Tak dipungkiri seks dan atlet punya hubungan yang sulit dipisahkan. Apakah hubungan badan mempengaruhi performa seorang atlet?
Banyak orang menduga seks bisa menurunkan performa atlet, namun tak sedikit juga yang menganggap bahwa seks justru bisa meningkatkan penampilan atlet.
Sudah ada beberapa penelitian yang mencoba menyelidiki hal ini. Journal of Sports Medicine and Physical Fitness misalnya menunjukkan bahwa aktivitas seksual tidak memiliki efek secara signifikan terhadap performa atlet. Namun, degup jantung atlet memang menjadi lebih tinggi bila seks dilakukan dua jam sebelum bertanding.
Deontay Wilder, juara dunia kelas berat WBC, mengakui bahwa dia berhubungan seks hanya dua jam sebelum debut profesionalnya melawan Ethan Cox pada tahun 2008.
“Saya melakukan banyak hal buruk dalam diri saya Debut … Saya bahkan berhubungan seks dua jam sebelumnya. Saya jadi horny dan saya tidak akan berbohong padamu … istri saya ada di samping dan saay mulai memiliki pikiran aneh … Itu sebabnya tidak baik untuk menjadi dekat kepada pasangan Anda pada saat-saat itu,” kata Wilder kepada Boxing BTSport.
Hasilnya, Wilder mampu mengalahkan Ethan Cox dalam dua ronde di Nashville, Tennessee, sepuluh tahun silam itu.
“Saya melakukannya dan memberi saya kekuatan stamina. Saya tidak peduli dengan mitos berhubungan seks pertarungan.”
Wilder, 33 tahun, mengaku tidak bisa menjaga tangannya ketika istrinya bersamanya di ruang ganti sebelum pertarungan. “Saya pria dengan libido tinggi. Saya bahkan akan berbohong, saya ada istri di sana saya di ruang ganti dan kami berhubungan intim.”
Wilder mengklaim melakukan hubungan seks sebelum naik ring benar-benar memberinya energi dan tidak melemahkan kakinya.
“Seks sebelum pertandingan jadi jimat keberuntungan saya. Itu tidak melemahkan saya. Tidak membuat kaki saya kaki di atas ring. Sebaliknya justru memberi saya energi,” paparnya.*