Siaga!BMKG sebut Gempa Dahsyat Megathrust Berpotensi Terjadi di Barat Sumatra
medanaktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta pemerintah daerah dan masyarakat yang berada di Pantai Barat Sumatra harus bersiaga dan mengantisipasi terjadinya megathrust.
Kepala BMKG Wilayah I Sumut, Hendro Nugroho mengatakan gempa bumi berskala besar memang belum bisa diprediksi, karena itu ia meminta masyarakat dan pemerintah daerah harus bersiaga.
“Kita belum bisa tebak dan belum ada teknologi ataupun pengetahuan yang dapat memprediksi akan terjadinya gempa buminya itu,” kata Hendro, Rabu (8/1) disitat dari detik.
Menurut Hendro, gempa bumi dahsyat megathrust berpotensi terjadi di sepanjang Pantai Barat Sumatera.
“Sepanjang Pantai Barat Sumatera, itu kemungkinan kalau meledak isi perut berarti Pantai Barat Sumatera akan kena semua, itu yang perlu antisipasi,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi dampak jika terjadi gempa megathrust adalah adanya antisipasi dari berbagai stakeholders.
“Pemerintah daerah harus mengevaluasi bagaimana jalur evakuasinya, apakah ada rambu-rambu evakuasi yang sudah disiapkan, terutama di Pantai Barat Sumut (Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan). Apakah sudah ada rambu evakuasi atau penampungan,” tuturnya.
Ia pun berharap pemerintah pusat turut serta mengantisipasi fenomena alam gempa megathrust, sebab Indonesia dikelilingi oleh 16 zona megathrust, yang tersebar di enam zona subduksi aktif, termasuk di Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, hingga Papua.
“Kita tinggal di daerah megatrust, ini kalau terjadi tsunami apa yang harus dilakukan dan harus kemana. Ini adalah problem yang kita hadapi tapi dengan bersama-sama antara BMKG dan stakeholder terkait dan masyarakat itu akan bersama-sama bisa menyikapi bencana tsunami,” tutupnya.
Apa itu Gempa Megathrust ?
Gempa megathrust merupakan jenis gempa kuat yang terjadi di zona megathrust, yaitu zona subduksi aktif di mana lempeng tektonik samudra menekan di bawah lempeng tektonik benua. Zona megathrust ini adalah area di mana dua lempeng bertemu dan menghasilkan medan tegangan di kontak antar lempeng. Jika medan tegangan ini dilepaskan secara mendadak, maka akan terjadi gempa bumi besar.
Istilah “megathrust” berasal dari dua kata, “mega” yang berarti besar, dan “thrust” yang berarti dorongan atau tekanan. Gempa ini dapat mencapai magnitudo hingga 9,9, menjadikannya salah satu gempa paling kuat yang berpotensi menimbulkan tsunami.
Zona Megathrust di Indonesia
Indonesia memiliki beberapa zona megathrust yang tersebar di berbagai wilayah, antara lain:
- Subduksi Sunda: Mencakup wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
- Subduksi Banda: Meliputi wilayah Kepulauan Banda.
- Subduksi Lempeng Laut Maluku.
- Subduksi Sulawesi.
- Subduksi Lempeng Laut Filipina.
- Subduksi Utara Papua.
Zona-zona megathrust ini terbentuk sejak jutaan tahun yang lalu dan menjadi sumber potensial gempa bumi besar di Indonesia.
Aktivitas Megathrust di Selatan Jawa
Salah satu zona megathrust paling aktif di Indonesia adalah Zona Megathrust Selatan Jawa. Di wilayah ini, terdapat tiga segmen megathrust utama:
- Segmen Jawa Timur
- Segmen Jawa Tengah-Jawa Barat
- Segmen Banten-Selat Sunda
Setiap segmen ini memiliki potensi gempa hingga magnitudo 8,7. Namun, jika dua segmen bergerak bersamaan, magnitudo gempa yang dihasilkan bisa lebih besar dari 8,7. Catatan sejarah menunjukkan beberapa gempa besar yang terjadi di Zona Megathrust Selatan Jawa, seperti gempa dengan magnitudo 7,0 hingga 7,9 yang terjadi pada tahun 1903, 1921, 1937, 1981, 1994, 2006, dan 2009. Selain itu, gempa dengan magnitudo 8,0 atau lebih besar pernah terjadi pada tahun 1780, 1859, dan 1943.
Mitigasi Gempa Megathrust
Karena gempa megathrust bisa terjadi kapan saja dan memiliki dampak yang sangat merusak, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan mitigasi bencana. Langkah-langkah mitigasi dapat mencakup edukasi tentang tindakan yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah gempa terjadi, serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Dalam menghadapi ancaman gempa megathrust, pengetahuan dan kesiapan adalah kunci untuk mengurangi risiko dan menyelamatkan nyawa.
Efek Samping Utama Dari Gempa Megathrust
1. Tsunami
Salah satu efek paling berbahaya dari gempa Megathrust adalah tsunami. Gempa ini sering terjadi di zona subduksi di bawah laut, dan ketika lempeng tektonik bergerak, ia dapat mendorong air laut dengan kekuatan besar, menyebabkan gelombang tsunami yang dapat menghancurkan wilayah pesisir.
2. Kerusakan Infrastruktur
Gempa Megathrust memiliki magnitudo yang sangat besar, sehingga bisa menghancurkan bangunan, jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Kerusakan ini dapat membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal dan menyebabkan gangguan besar dalam transportasi serta layanan dasar seperti listrik dan air.
3. Tanah Longsor
Getaran kuat dari gempa dapat memicu tanah longsor, terutama di daerah pegunungan atau perbukitan. Tanah longsor ini bisa menimbun rumah, jalan, dan bahkan desa, mengakibatkan banyak korban jiwa.
4. Likuefaksi
Likuefaksi terjadi ketika gempa kuat mengguncang tanah yang jenuh air, mengubahnya menjadi lumpur yang tidak mampu menopang bangunan. Ini menyebabkan bangunan dan infrastruktur tenggelam atau miring.
5. Kebakaran
Gempa bumi dapat merusak jaringan gas dan listrik, menyebabkan kebakaran besar yang sulit dipadamkan, terutama jika akses ke daerah yang terkena gempa terhalang oleh puing-puing.
6. Korban Jiwa dan Cedera
Gempa Megathrust dapat menyebabkan banyak korban jiwa dan cedera akibat bangunan runtuh, tertimpa puing-puing, atau tersapu oleh tsunami. Selain itu, fasilitas kesehatan mungkin tidak mampu menangani jumlah korban yang besar.
7. Gangguan Ekonomi
Kerusakan luas yang disebabkan oleh gempa Megathrust dapat menghancurkan ekonomi lokal. Bisnis, pertanian, dan industri dapat terhenti, dan biaya untuk rekonstruksi bisa sangat tinggi, mengakibatkan dampak ekonomi yang berkepanjangan.
8. Dislokasi Penduduk
Akibat kerusakan rumah dan infrastruktur, banyak orang mungkin harus mengungsi dari wilayah yang terdampak. Pengungsi ini mungkin harus tinggal di tempat penampungan sementara untuk waktu yang lama, yang dapat menyebabkan masalah kemanusiaan seperti kekurangan makanan, air bersih, dan layanan kesehatan.
Efek samping ini menunjukkan betapa dahsyatnya dampak dari gempa Megathrust dan pentingnya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko dan dampak dari peristiwa semacam ini.