Medan – Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIP-AP) Medan menggelar wisuda kepada 336 mahasiswa di Hotel Santika, Sabtu (10/4/2021)
Perguruan tinggi adalah Pusat akademis, penelitian, inovasi dan teknologi akan semakin signifikan, oleh karenanya kampus perlu mempersiapkan diri untuk membentuk SDM unggul indonesia kedepannya, Ujar Ketua senat STIP-AP, Wagino, SP.MP
Hadir dalam acara tersebut Kepala LLDIKTI Wil I Sumut, Prof. Dr. Ibnu Hajar, MSi, Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta Arif Setiawan, SP.MP, Ketua Yayasan STIP-AP dan jajaran petinggi STIP-AP.
Dalam sambutannya ketua senat STIP-AP menyampaikan tenaga kerja produktif akan menjadi bonus demografi yang harus didominasi perguruan tinggi yang menciptakan orang-orang yang produktif.
Iya juga menyampaikan peran perguruan tinggi sebagai pusat akademis, penelitian, inovasi dan teknologi akan semakin signifikan. Maka dari itu kampus perlu mempersiapkan diri untuk membentuk SDM unggul indonesia kedepannya.
“Kita mengapresiasi arah kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan perombakan besar. Momen ini harus bisa kita manfaatkan dalam mempersiapkan SDM unggul indonesia,” kata Wagito.
Kepala LLDIKTI Wil I Sumut, Prof. Dr. Ibnu Hajar, MSi menyampaikan mahasiswa harus mampu menjadi penggerak pembangunan menjadi problem solver bukan pembuat masalah begitu juga untuk lulusannya.
Dia juga mengatakan bahwa yang diperoleh dari pendidikan ini itu hanya modal saja perlu tetap belajar untuk update dan upgrade karena dinamika pekerjaan terus mengalami perubahan.
“Perlu dicatat bahwa hari ini orang yang sukses tidak hanya menentang ijazah tetapi dia juga harus mampu mengikuti dinamika perkembangan, mengadaptasi diri dengan perkembangan dan menyesuaikan diri dalam pemecahan masalah,” kata Ibnu.
Iya juga menjelaskan dengan kehadiran teknologi itu sangat membantu untuk mengakses banyak data juga mengakses apa saja yang di inginkan tetapi itu harus dimanfaatkan kearah yang baik dan jangan hanya menjadi pengguna.
“Kehadiran teknologi membuat kita bisa mengakses apa saja, dan mendapat pengetahuan darimana saja anda bisa mengakses artifisial intelijen tetapi anda jangan hanya pengguna jadilah pembuatnya,” tambah Ibnu.