Meski belum mampu mendulang prestasi membanggakan di ajang Kejuaraan Taekwondo Pelajar Piala Gubsu yang berlangsung di Medan pekan lalu, namun Ketua Harian TI Tanjungbalai optimis atletnya ‘go internasional’
Alasan nya, taekwondoin Tanjungbalai pernah di segani di Sumatera Utara. Itu terjadi pada tahun 2000-an, dimana taekwondoinnya seperti Agung Jawak, Sdarmanto, Titin Sumiati dan Boston Siahaan pernah mengharumkan daerahnya di pentas regional, nasional dan internasional.
“Kami siap mengembalikan nama besar tersebut ke tingkat nasional dan internasional. Saat ini kami terus melakukan pembinaan secara serius terhadap atlet usia dini di Dojang Pengkot TI Jalan KS Tubun T Balai,” kata Ketua Harian Pengkot TI T Balai yang juga pelatih, Sabum Wenglie di Medan, baru baru ini
Di kejuaraan tersebut, TI Tanjungbalai menurunkan tiga taekwondoinnya, namun, belum mampu mengatasi perlawaan atlet Tanah Karo maupun lainnya.
Wenglie mengatakan, saat ini ada sekitar 80 orang dari tiga tingkatan yaitu, SD, SLTP dan SMU berlatih secara serius. Dari latihan itu, pihaknya berharap sekali dari tiga tingkatan usia ini nantinya mampu menjadi taekwondoin handal.
“Kita punya atlet tiga tingkatan usia yang kita latih secara serius yang ditambah dengan mengirimkan atlet kami ke berbagai event baik di dalam negeri sendiri maupun kenegara-negara dikawasan Asia Tenggara untuk menambah jam terbang,” ucap Wnglie lagi.
Menurutnya dari latihan serius dua kali seminggu yang ditambah dengan jam terbang dengan mengikuti berbagai event diluar negeri seperti, Malaysia, Singapura dan Thailand tetap menemukan kendala.
Dan kendala itu adalah, berakhirnya para atlet yang menyelesaikan pendidikannya di SMA, yang mana akan meninggalkan kota Tanjung Balai guna menimba ilmu ke berbagai perguruan tinggi baik yang ada di Medan bahkan di luar Sumut.
Selain itu peralatan yang digunakan untuk berlatih, juga tidaklah memadai, sehingga hal itu juga membuka peluang bagi atlet yang ingin berlatih serius pindah ke daerah lain yang memiliki sarana dan prasarana bagus.
“KONI T Balai hanya membantu dana sebesar Rp15 juta untuk pembinaan atlet kami. Sementara dana itu masih sangat kurang untuk sebuah pembinaan atlet berprestasi, sehingga kami terus berharap perhatian dari provinsi lewat Disporasu. Sebab kami punya harapan besar dimana anak didik kami bisa Go Internasional,” ucapnya