Medan – Polo air putra Sumatera Utara gagal lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua. Kegagalan tim putra Sumut setelah menduduki peringkat tujuh pada Kejurnas Pra PON yang berakhir di Jakarta, Selasa (17/12) lalu.
Kuota lolos hanya enam tim. Mereka yang lolos adalah Jambi yang finis di posisi ketiga, Jawa Timur (4), DI Yogyakarta (5), Kaltim (6). Kemudian juara satunya DKI Jakarta disusul Jabar di peringkat dua.
Sementara tiket PON di peroleh putri Jabar setelah mempertahankan gelarnya di ajang Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2019 yang juga jadi ajang kualifikasi PON. Putri Jabar keluar sebagai juara umum setelah tak terkalahkan dalam tiga pertandingan. Mereka menang telak 20-4 atas DIY, 10-8 dari DKI Jakarta, dan 31-4 atas Jambi.
Kuota PON yang diperebutkan adalah 6, tapi karena di ajang ini hanya ada empat peserta, maka semua peserta yang ikut kejuaraan ini dipastikan lolos ke Papua, ditambah satu jatah untuk tuan rumah.
Mengingat kuota putri masih tersisa satu, maka PRSI akan mengajukan kepada PB PON (Panitia Besar PON) dan KONI Pusat untuk memberikan jatah tersisa ke putra, hingga Sumatera Utara yang di turnamen ini menempati peringkat 7 juga bisa lolos ke Papua.
“Jadi hasil babak kualifikasi PON ini akan kami serahkan kepada PB PON dan Papua. Nanti mereka yang akan mengumumkan kuota PON akan diberikan kepada siapa berdasarkan hasil kejuaraan ini,” tutur Kabid Binpres PRSI Wisnu Wardhana saat dihubungi wartawan kemarin.
Dengan begitu, Sumut berharap mukjizat dari PB PON 2020. Terlepas dari itu, kegagalan polo air putra ini merupakan yang kedua. Sebelumnya, polo air putra Sumut absen di PON Jabar tahun 2016.
Di ajang PON sendiri, polo air Sumut cukup berprestasi. Mereka langganan medali emas. Terakhir, polo air Sumut merebut emas di PON Palembang 2004. Namun, saat ini perjalanan polo air Sumut kurang memuaskan. Dan, diperlukan regenerasi pengurus maupun pembinaan. (malaon)