MEDAN – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyebutkan, saat ini sebanyak 9 juta penduduk di Indonesia percaya akan berita-berita bohong (hoax) yang unjung-ujungnya menyebar fitnah.
Perihal ini diajarkannya berdasarkan survei yang dilakukan oleh timnya.
Jokowi mengatakan, saat ini sudah ada 9 juta lebih masyarakat di Indonesia mempercayai berita-berita kebohongan ini.
Ia menegaskan, jangan sampai ada pertambahan, apabila terjadi, akan merugikan negara sendiri.
“Tetapi dalam survei, 9 juta orang percaya dengan berita-berita kebohongan ini, hati-hati. Jangan sampai dibiarkan, nanti bisa menjadi 20 juta bertambah,” katanya, saat menghadiri acara Temu Kader AMPI seluruh Indonesia, di Lapangan Merdeka, Jalan Balai Kota, Kota Medan, Sabtu (16/3/2019).
Dalam pidatonya, Jokowi mengajak kader AMPI mengikuti perkembangan zaman dan juga mendorong untuk menjaga kesatuan dan persatuan menjelang Pilpres 2019.
Kemudian tak lupa juga, Jokowi menyampaikan, untuk datang ke tempat Pemilihan Suara (TPS).
Dirinya meyakinkan masyarakat untuk tidak melakukan golput (tidak mencoblos), apapun pilihan jangan sampai terpecah sesama.
Diharapakan, dengan mengajak seluruh kerabat, teman untuk datang ke TPS, perihal ini dilakukan demi meningkatkan kualitas pemilih.
“Mengajak kawan-kawan dan saudara kita, berbondong-bondong ke TPS, pada 17 April, jangan biarkan golput. Partisipasi pemilihan kita semakin tinggi,” katanya.
Setelah berpidato, dirinya meninggalkan lapangan tersebut bersama dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Seperti biasa, Jokowi menyempatkan diri untuk bersalaman dengan masyarakat.
Antusias masyarakat begitu tinggi untuk bisa berfoto dan bersalaman dengannya.
Kejadian ini terlihat, di mana ribuan massa kader AMPI terlihat dorong-dorongan untuk bisa berjabat tangan.
Meskipun Jokowi kesulitan untuk berjalan, karena banyaknya kader AMPI bisa berfoto dan bersalaman, mendapatkan pengawalan ketat dari Paspampres. Bagian pengamanan Presiden ini dapat dengan mudah dikenal, biasanya berbadan kekar dengan gaya rambut cepak.