Medan – Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) ke VIII secara resmi ditutup oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi di Stadion Arcamanik, Bandung, Jumat (29/11/2019) Malam,
Kontingen Kemenag Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 150 personel telah berlaga selama Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) ke VIII dengan semaksimal mungkin untuk untuk mengharumkan nama Sumut di Bandung,Jawa Barat berhasil meraih sebanyak 4 Emas, 10 perak dan 4 Perunggu sehingga Provinsi Sumatera Utara menduduki rangking ke 5 (lima).
Penutupan Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS) VIII Jawa Barat 2019, ajang kolaborasi dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pariwisata ini diikuti oleh 34 Provinsi dengan melibatkan 3090 partisipan.
Adapun cabang olahraga (cabor) yang dilombakan tahun ini, sebanyak enam cabor diantaranya atletik, bola voli, pencak silat, futsal, senam santri dan hadang. Sedangkan untuk pertandingan seni terdapat tujuh cabang yaitu seni kriya, seni hadrah, cipta dan baca puisi, pidato tiga bahasa, kaligrafi Islam, seni lukis Islam dan stand up comedy.
Jawa Barat berhasil menjadi juara bertahan dengan perolehan 16 emas, 7 perak dan 7 perunggu, total perolehan medali sebanyak 30. Posisi kedua adalah Banten yang menjadi tuan rumah POSPENAS sebelumnya dengan perolehan 12 emas, 10 perak dan 7 perunggu, total 29 medali. Sedangkan Jawa Timur menduduki posisi ketiga dengan 10 emas, 14 perak dan 16 perunggu, total perolehan 40 medali.
“Melalui momentum Pospenas ini, saya mengajak para santri untuk menjadi garda terdepan pembangunan nasional, jadilah santri yang berkarakter dan mempunyai integritas,” ungkap Kadisporasu H Baharuddin Siagian SH usai acara penutupan.
Di saat pengumuman hasil lomba satu persatu nama yang disebutkan Suasana tampak riuh ketika nama salah seorang perwakilan kontingen Asal Sumut dibacakan. Teriakan dan lompatan-lompatan kecil tak bisa dielakkan lagi tanda kegembiraan mereka,
Hal ini menjadi bukti bahwa santri Sumut mampu mempersembahkan yang terbaik untuk kontingen dan nama Provinsi Sumut karena posisi di Pospenas tahun ini lebih dari sebelumnya. Dimana, pada Pospenas di Banten, 2016, Sumut meraih 3 emas, 8 perak dan 8 perunggu.
Bahar mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada staf disporasu sebagai pendamping, official dan seluruh santri dan santriwati yang telah mensukseskan Pospenas VIII di bandung dan telah mempersembahkan 4 emas, 10 perak dan 4 perunggu ini adalah hasil yang luar biasa semoga ini menjadi kebanggaan pondok pesantren di Sumut.
Dalam setiap pertandingan, hanya ada dua predikat yang dapat diraih, menjadi juara atau menjadi pemenag. Jika belum bisa menjadi juara, maka jadilah pemenang yang mampu mengambil hati semua pendukung, setidaknya melalui sebuah proses kompetisi akan membentuk diri menjadi santri yang pintar, cerdas, sportif dan menjunjung nilai kejujuran serta nilai kebenaran,
” Kegiatan ini merupakan salah satu ajang untuk menunjukkan eksistensi pondok pesantren. “Pondok pesantren harus dapat bersaing di kancah pendidikan ,seni, dan olah raga”,timpal Kabid Pembudayaan Olahraga Disporasu, Rusli Ssos.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan yang mampu menanamkan nilai kebangsaan, untuk menuju masyarakat Indonesia yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur (negeri idaman yang aman sentosa). Pospenas sebagai ajang mengembangkan potensi para santri, yang selanjutnya melahirkan insan-insan beriman, berkarakter dan cinta tanah air.
“Teruslah memberikan sumbangsih dan inspirasi positif untuk menanamkan akhlak generasi Indonesia unggul, berkarakter dan berintegritas, karena santri memiliki kualifikasi dalam pemahaman dan penguasaan ilmu agama yang berguna bagi kemaslahatan dan kemanusiaan. Sehingga santri mampu mentransformasikan keberagamaannya untuk kemajuan nilai kemanuasiaan dalam konteks kekinian”,ucapnya (Harry S)