LONDON — Laga Tottenham Hotspur melawan Borussia Dortmund diprediksi bakal membuat Stadion Wembley memanas pada Kamis (14/2) dini hari WIB. Kedua tim bakal saling tikam pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions musim ini.
Laga di ibu kota Inggris ini tak hanya menyoal panasnya rivalitas kedua tim di atas lapangan. Ini mengingat Tottenham dan Dortmund memiliki latar belakang yang sangat menarik terkait dua negera yang sempat terlibat konflik perang dunia.
Ada sejarah kenapa Tottenham dipandang sebagai sebuah ‘klub Yahudi’. Ketika dekade awal abad ke-20 banyak ribuan pengungsi Yahudi tiba di Inggris dan bermukim di kawasan East End. Mereka kabur dari program Partai Nazi Jerman yang dipimpin Adolf Hitler. Kehadirannya pun lambat laun menyatu dengan kultur lingkungan sekitar.
Banyak sebagian besar orang-orang keturunan Israel yang berada di London merupakan pendukung garis keras Tottenham. Biasanya mereka menjuluki dirinya dengan sebutan ‘Yiddo’. Bahkan, sepanjang pertandingan para fan akan menyanyikan slogan ‘yid army’, untuk membuktikan perasaan bangga akan jati diri mereka kepada fan lawan.
Sementara itu, sang rival datang dengan semangat melangit untuk mencuri tiga angka. Para pendukung Dortmund yang terkenal selalu memadati bangku stadion ketika timnya bertanding tentu tak akan pulang dengan tangan kosong.
Namun, meski merupakan tim asal Jerman. Dortmund memiliki ideologi berbeda dengan saudara sekotanya FC Schalke 04 yang justru menganut faham Adolf Hitler. Saat rezim Hitler berkuasa, Die Borussien bahkan memilih untuk menyuarkan aksi antinazisme. Hal yang tentunya sejalan dengan kebencian para fan Yahudi Tottenham.
Sejarah yang tertuang dari latar belakang kedua tim di atas sepertinya tidak akan menimbulkan gesekan dan juga nada minor rasialisme. Bisa jadi, kedua tim justru menyanyikan slogan perlawanan terhadap antisemitisme yang sebelumnya selalu jadi akar peperangan antara Jerman dengan Inggris.
Adapun menjelang bentrokan kali ini, Tottenham tengah berada dalam penampilan impresif setelah mengemas tiga kali kemenangan dengan total enam gol di ajang Liga Primer Inggris. Teranyar, the Lillywhites baru saja menggilas Leicester City 3-1 akhir pekan lalu.
Meski bangga dengan penampilan impresif Moussa Sissoko dan rekan setim, pelatih Tottenham Mauricio Pochettino meminta pasukannya tetap membumi. Pelatih asal Argentina itu kini fokus memikirkan laga sulit di Stadion Wembley. Terlebih lagi klub London Utara ini masih tanpa striker andalan Harry Kane dan Dele Alli karena cedera.
“Melawan Dortmund pada leg pertama 16 besar akan menjadi pertandingan yang sulit,” kata Pochettino dilansir laman resmi klub, Selasa (12/2).
Berbeda dengan Tottenham yang sedang mengalami tren positif, Dortmund justru sebaliknya. Klub asal Jerman itu mengalami tren negatif. Skuat asuhan Lucien Favre itu tak pernah menang dalam tiga partai terakhir. Imbang tiga kali atas Eintrach Frankfrut, Werder Bremen, dan TSG Hoffenheim.
Akan tetapi, Jadon Sancho memperingatkan tim tuan rumah untuk tidak lengah saat menjamu Dortmund. Ia pun mengaku ingin membalas dendam atas dua kekalahan yang dialami Dortmund di fase gugur musim lalu.
Laga melawan Tottenham sekaligus menandai kepulangan Sancho ke Inggris. Selama ini penyerang berusia 18 tahun tersebut mencetak 7 gol dalam 21 laga di Bundesliga dan 1 gol dari 5 laga di Liga Champions musim ini.
Bagi Dortmund, ini merupakan babak 16 besar Liga Champions yang kelima kali. Laga di Stadion Wembley ini bakal menjadi pertemuan kelima bagi kedua tim.